DKI jadi percontohan pengendalian harga beras
A
A
A
Sindonews.com - Keberhasilan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melakukan operasi pasar untuk komoditas beras menjadi percontohan provinsi lainnya.
Ketua DPD Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Nellys Soekidi mengatakan, kekompakan dan keberhasilan dalam melakukan operasi pasar di DKI antara para pedagang bersama Pemprov DKI dan Aparat Keamanan menjadi kunci stabilitas harga beras di Jakarta.
"Waktu operasi pasar kita bersama dengan pemprov dan aparat keamanan, telah jauhjauh hari memberitahukan kepada masyarakat agar tertib dalam membeli beras murah. Ini menjadi kunci keberhasilan," kata Nellys kemarin.
Keberhasilan Pemprov DKI menyalurkan 2.500 ton beras setiap hari menjadi inspirasi bagi daerah lain.Menurut Nellys, sejumlah pejabat dari provinsi lain mendatangi Perpadi DKI untuk belajar mengendalikan harga beras yang sempat melambung beberapa waktu lalu.
"Kita jelaskan ke mereka bahwa ini tidak lepas pula peran Gubernur DKI Fauzi Bowo yang selalu melakukan komunikasi dengan para pedagang beras dan Bulog," jelasnya.
Nellys menjelaskan, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menekankan agar setiap penyaluran beras untuk rakyat miskin harus melalui Perpadi dan koperasi.
"Langkah Bulog dan pemprov inilah yang bisa mencegah adanya pihak-pihak yang mencoba mengambil keuntungan dengan adanya operasi pasar. Kami, para pedagang, sepakat untuk mendukungnya karena ini merupakan bagian kepedulian kepada masyarakat yang kurang mampu. Ini terobosan yang berani oleh Pak Fauzi dan bisa menjadi percontohan di provinsi lain," jelasnya.
Billy Haryanto, salah seorang pedagang beras, mengakui kelebihan terobosan dan program yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta. Menurut dia, dengan menerapkan penyaluran satu pintu melalui Perpadi, harga beras bisa stabil.
"Operasi pasar ini kan rawan penyelewengan. Kita sangat mengapresiasi terobosan yang dilakukan pemprov dengan Bulog yang menggandeng Perpadi sebagai penyalur beras untuk masyarakat kurang mampu," tegasnya. (san)
Ketua DPD Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Nellys Soekidi mengatakan, kekompakan dan keberhasilan dalam melakukan operasi pasar di DKI antara para pedagang bersama Pemprov DKI dan Aparat Keamanan menjadi kunci stabilitas harga beras di Jakarta.
"Waktu operasi pasar kita bersama dengan pemprov dan aparat keamanan, telah jauhjauh hari memberitahukan kepada masyarakat agar tertib dalam membeli beras murah. Ini menjadi kunci keberhasilan," kata Nellys kemarin.
Keberhasilan Pemprov DKI menyalurkan 2.500 ton beras setiap hari menjadi inspirasi bagi daerah lain.Menurut Nellys, sejumlah pejabat dari provinsi lain mendatangi Perpadi DKI untuk belajar mengendalikan harga beras yang sempat melambung beberapa waktu lalu.
"Kita jelaskan ke mereka bahwa ini tidak lepas pula peran Gubernur DKI Fauzi Bowo yang selalu melakukan komunikasi dengan para pedagang beras dan Bulog," jelasnya.
Nellys menjelaskan, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menekankan agar setiap penyaluran beras untuk rakyat miskin harus melalui Perpadi dan koperasi.
"Langkah Bulog dan pemprov inilah yang bisa mencegah adanya pihak-pihak yang mencoba mengambil keuntungan dengan adanya operasi pasar. Kami, para pedagang, sepakat untuk mendukungnya karena ini merupakan bagian kepedulian kepada masyarakat yang kurang mampu. Ini terobosan yang berani oleh Pak Fauzi dan bisa menjadi percontohan di provinsi lain," jelasnya.
Billy Haryanto, salah seorang pedagang beras, mengakui kelebihan terobosan dan program yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta. Menurut dia, dengan menerapkan penyaluran satu pintu melalui Perpadi, harga beras bisa stabil.
"Operasi pasar ini kan rawan penyelewengan. Kita sangat mengapresiasi terobosan yang dilakukan pemprov dengan Bulog yang menggandeng Perpadi sebagai penyalur beras untuk masyarakat kurang mampu," tegasnya. (san)
()