KPU jamin tak ada pemilih siluman
A
A
A
Sindonews.com - Jika Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2007 lalu diwarnai kecurangan adanya pemilih siluman, Pilgub 2012 ini dijamin bersih dari aksi itu. Komisi Pemilihan Umum (KPUD) Provinsi DKI Jakarta telah mempersiapkan strategi mencegah terjadinya pemilih siluman.
Anggota KPU Provinsi DKI Jakarta Bidang Pencalonan Jamaluddin F Hasyim mengatakan, pihaknya menjamin Pilgub akan kondusif. Ada cara beberapa cara disiapkan untuk mengantisipasi itu.
"Kalau pemilih siluman itu kaitannya dengan adanya double pemilih data atau multiple dan seterusnya. Kami saat ini sudah menggunakan software berisi database. Warga sekarang bisa mengecek database langsung secara online," ujar Jamaluddin kepada wartawan di Kantor KPUD Gedung Praja, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/3/2012).
Kata Jamaluddin, petugas secara door to door akan mendata. "Data pemilih sementaranya sudah bisa dilihat di kantor RW atau RT, jadi bukan di kantor Kelurahan lagi. Di Kelurahan ada, tapi di RT RW juga ada. Jadi masyarakat lebih dekatlah," jelasnya.
KPUD juga akan akan menempelkan stiker ke rumah-rumah yang sudah didata petugas. Sehingga setiap rumah akan teridentifikasi sebagai pemilih.
"Sehingga akan ketahuan rumah mana atau KK mana yang belum terjangkau atau terdaftar sebagai pemilih. Ini sebagai alat ngecek juga," katanya lagi.
Saat ini, menurutnya, penetapan daftar pemilih tetap (DPT) terdapat di Tempat Pemungutan Suara (TPS). "Kalau dulu kan naik ke atas, yaitu KPU Kota, kemudian baru TPS menerima hasil DPT, tapi cara itu sampai di tahun 2009. Tapi sekarang TPS bisa langsung menetapkan DPT. Memang TPS menjadi subjek hukum yang besar," pungkasnya.(lin)
Anggota KPU Provinsi DKI Jakarta Bidang Pencalonan Jamaluddin F Hasyim mengatakan, pihaknya menjamin Pilgub akan kondusif. Ada cara beberapa cara disiapkan untuk mengantisipasi itu.
"Kalau pemilih siluman itu kaitannya dengan adanya double pemilih data atau multiple dan seterusnya. Kami saat ini sudah menggunakan software berisi database. Warga sekarang bisa mengecek database langsung secara online," ujar Jamaluddin kepada wartawan di Kantor KPUD Gedung Praja, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/3/2012).
Kata Jamaluddin, petugas secara door to door akan mendata. "Data pemilih sementaranya sudah bisa dilihat di kantor RW atau RT, jadi bukan di kantor Kelurahan lagi. Di Kelurahan ada, tapi di RT RW juga ada. Jadi masyarakat lebih dekatlah," jelasnya.
KPUD juga akan akan menempelkan stiker ke rumah-rumah yang sudah didata petugas. Sehingga setiap rumah akan teridentifikasi sebagai pemilih.
"Sehingga akan ketahuan rumah mana atau KK mana yang belum terjangkau atau terdaftar sebagai pemilih. Ini sebagai alat ngecek juga," katanya lagi.
Saat ini, menurutnya, penetapan daftar pemilih tetap (DPT) terdapat di Tempat Pemungutan Suara (TPS). "Kalau dulu kan naik ke atas, yaitu KPU Kota, kemudian baru TPS menerima hasil DPT, tapi cara itu sampai di tahun 2009. Tapi sekarang TPS bisa langsung menetapkan DPT. Memang TPS menjadi subjek hukum yang besar," pungkasnya.(lin)
()