Rekontruksi pembunuhan Kepala Kantor Pos Cipondoh ricuh.
A
A
A
Sindonews.com - Proses Rekonstruksi pembunuhan Kepala Kantor Pos Cabang Cipondoh, Kota Tangerang berlangsung ricuh. Warga nyaris menghakimi para tersangka yang melakukan rekontruksi.
Awalnya warga tak tahu rekontruksi akan dilangsungkan hari ini. Namun, begitu proses rekonstruksi itu mulai tercium, warga pun mulai memenuhi lokasi yang terletak di jalan KH Hasyim Ashari, Cipondoh Tangerang, Banten tempat dimana Rahmat Santoso Kepala Cabang Kantor Pos dan Giro Cipondoh tewas mengenaskan.
Kerumunan para warga ini dimulai begitu melihat kedatangan para pelaku ND, AS, WD, NR, BFT. Untungnya polisi sudah mengantisipasi hal ini, sehingga rekonstruksi dapat dilanjutkan walaupun dalam kondisi ramai.
Proses rekonstruksi yang diikuti lima tersangka berlangsung panas mulai dari pelaku tiba hingga proses selesai warga terus berteriak mencaci pelaku. Cacian ini tak cuma ditujukan pada sang eksekutor dan rekan - rekannya.
Tapi juga terhadap otak pelaku perampokan dan pembunuhan ND seorang Ibu rumah tangga, yang suaminya bekerja juga bekerja dikantor pos.
“Dasar wanita pembunuh, tak punya otak," teriak beberapa warga saat rekontruksi berlangsung
Meski tidak dihadiri keluarga korban proses rekonstruksi berjalan sesuai rencana mulai dari perencanaan hingga pembagian jatah hasil rampokan.
Seperti diketahui sebelumnya, pada Senin 5 Desember 2011 malam Rahmat Santoso Kepala Cabang Kantor Pos dan Giro Cipondoh ditemukan tewas setelah kepukul dengan stampel pos hingga tewas. Pelaku diduga tidak hanya membunuh, tetapi juga berhasil membawa hasil rampokan uang tunai sekira Rp.200 juta. (wbs)
Awalnya warga tak tahu rekontruksi akan dilangsungkan hari ini. Namun, begitu proses rekonstruksi itu mulai tercium, warga pun mulai memenuhi lokasi yang terletak di jalan KH Hasyim Ashari, Cipondoh Tangerang, Banten tempat dimana Rahmat Santoso Kepala Cabang Kantor Pos dan Giro Cipondoh tewas mengenaskan.
Kerumunan para warga ini dimulai begitu melihat kedatangan para pelaku ND, AS, WD, NR, BFT. Untungnya polisi sudah mengantisipasi hal ini, sehingga rekonstruksi dapat dilanjutkan walaupun dalam kondisi ramai.
Proses rekonstruksi yang diikuti lima tersangka berlangsung panas mulai dari pelaku tiba hingga proses selesai warga terus berteriak mencaci pelaku. Cacian ini tak cuma ditujukan pada sang eksekutor dan rekan - rekannya.
Tapi juga terhadap otak pelaku perampokan dan pembunuhan ND seorang Ibu rumah tangga, yang suaminya bekerja juga bekerja dikantor pos.
“Dasar wanita pembunuh, tak punya otak," teriak beberapa warga saat rekontruksi berlangsung
Meski tidak dihadiri keluarga korban proses rekonstruksi berjalan sesuai rencana mulai dari perencanaan hingga pembagian jatah hasil rampokan.
Seperti diketahui sebelumnya, pada Senin 5 Desember 2011 malam Rahmat Santoso Kepala Cabang Kantor Pos dan Giro Cipondoh ditemukan tewas setelah kepukul dengan stampel pos hingga tewas. Pelaku diduga tidak hanya membunuh, tetapi juga berhasil membawa hasil rampokan uang tunai sekira Rp.200 juta. (wbs)
()