Kalapas Pemuda Tangerang kekurangan personel
A
A
A
Sindonews.com - Selain menangkap Jafar (32) tersangka diduga terlibat jaringan narkoba internasional, petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) juga menyita sejumlah handphone (HP) tersimpan dalam kamar selnya.
Kuat dugaan, HP itu digunakan warga negara Iran ini untuk mengendalikan peredaran narkoba dari dalam penjara.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Pemuda Tangerang Kunto Wiryanto mengaku benar-benar tidak mengetahui bagaimana alat komunikasi itu bisa masuk ke dalam sel.
"Saya tidak tau HP ini masuknya dari mana. Padahal kami kerap menggelar razia seminggu dua kali. Bahkan kami pernah menyita 24 HP yang kami temukan dalam razia itu," kata Kunto, di Lapas Pemuda Tangerang, Kamis (8/3/2012) dini hari.
Kunto mengakui pihaknya kekurangan personel untuk memaksimalkan pengamanan di Lapas. Selama ini setiap petugas Lapas mengawasi 100 napi. Padahal idealnya 1 orang petugas menjaga 8 untuk lapas sekelas Pemuda Tangerang.
"Kami memang kurang personel, apalagi WN Iran kerap membuat keributan di dalam," tuturnya lagi.
Sebelumnya diberitakan, BNN bersama Wakil Mentri Hukum dan HAM melakukan penggerebagan Lapas. Jafar diduga menjadi otak pengendalian jaringan narkotika dari dalam lapas dengan menggunakan telepon genggamnya.(lin)
Kuat dugaan, HP itu digunakan warga negara Iran ini untuk mengendalikan peredaran narkoba dari dalam penjara.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Pemuda Tangerang Kunto Wiryanto mengaku benar-benar tidak mengetahui bagaimana alat komunikasi itu bisa masuk ke dalam sel.
"Saya tidak tau HP ini masuknya dari mana. Padahal kami kerap menggelar razia seminggu dua kali. Bahkan kami pernah menyita 24 HP yang kami temukan dalam razia itu," kata Kunto, di Lapas Pemuda Tangerang, Kamis (8/3/2012) dini hari.
Kunto mengakui pihaknya kekurangan personel untuk memaksimalkan pengamanan di Lapas. Selama ini setiap petugas Lapas mengawasi 100 napi. Padahal idealnya 1 orang petugas menjaga 8 untuk lapas sekelas Pemuda Tangerang.
"Kami memang kurang personel, apalagi WN Iran kerap membuat keributan di dalam," tuturnya lagi.
Sebelumnya diberitakan, BNN bersama Wakil Mentri Hukum dan HAM melakukan penggerebagan Lapas. Jafar diduga menjadi otak pengendalian jaringan narkotika dari dalam lapas dengan menggunakan telepon genggamnya.(lin)
()