Gubernur DKI juga harus pimpin Bodetabek
A
A
A
Sindonews.com - Gubernur DKI Jakarta bukan hanya berperan sebagai pemimpin DKI saja, tetapi juga berperan memimpin wilayah lainnya melingkupi Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Bodetabek).
Hal tersebut diutarakan pengamat perkotaan, Yayat Supriatna dalam Redbons Discussion, yang digelar Okezone.com di Gallery Cafe, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Sabtu (3/3/2012).
“Sumber permasalahan yang ada di Jakarta berasal dari luar Jakarta. Hal ini tidak dapat dianggap salah karena mayoritas yang bertempat tinggal di Jakarta berasal dari luar kota,” kata Yayat.
Siapapun yang menang, dia tidak hanya memposisikan sebagai Gubernur Jakarta saja, tapi juga Bodetabek. “Kalau hanya Jakarta tidak akan menyelesaikan masalah Jakarta. Karena sumber masalah Jakarta berasal dari luar Jakarta," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Yayat menambahkan inti dari permasalahan di Jakarta adalah tentang pengelolaan kota. Selain itu, sumber daya manusia juga luput dari perhatian para pemimpin Jakarta. Akibatnya, banyak muncul premanisme di ibu kota ini.
"Kelemahan terbesar dalam pengelolaan Jakarta adalah pengelolaan pembangunan kota. Fisiknya terbangun tapi manusianya tidak terbentuk, maka muncullah premanisme," terangnya.
Yayat juga mengkritik tentang penyediaan tempat tinggal yang layak bagi warga kota Jakarta. Akibatnya banyak terlihat warga yang tinggal di kolong jembatan.
"Kita tidak punya sistem bagaimana memberikan ruang tempat tinggal yang layak," tutur Yayat. (wbs)
Hal tersebut diutarakan pengamat perkotaan, Yayat Supriatna dalam Redbons Discussion, yang digelar Okezone.com di Gallery Cafe, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Sabtu (3/3/2012).
“Sumber permasalahan yang ada di Jakarta berasal dari luar Jakarta. Hal ini tidak dapat dianggap salah karena mayoritas yang bertempat tinggal di Jakarta berasal dari luar kota,” kata Yayat.
Siapapun yang menang, dia tidak hanya memposisikan sebagai Gubernur Jakarta saja, tapi juga Bodetabek. “Kalau hanya Jakarta tidak akan menyelesaikan masalah Jakarta. Karena sumber masalah Jakarta berasal dari luar Jakarta," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Yayat menambahkan inti dari permasalahan di Jakarta adalah tentang pengelolaan kota. Selain itu, sumber daya manusia juga luput dari perhatian para pemimpin Jakarta. Akibatnya, banyak muncul premanisme di ibu kota ini.
"Kelemahan terbesar dalam pengelolaan Jakarta adalah pengelolaan pembangunan kota. Fisiknya terbangun tapi manusianya tidak terbentuk, maka muncullah premanisme," terangnya.
Yayat juga mengkritik tentang penyediaan tempat tinggal yang layak bagi warga kota Jakarta. Akibatnya banyak terlihat warga yang tinggal di kolong jembatan.
"Kita tidak punya sistem bagaimana memberikan ruang tempat tinggal yang layak," tutur Yayat. (wbs)
()