Serangan kelompok Edo di RSPAD salah sasaran?

Senin, 27 Februari 2012 - 15:03 WIB
Serangan kelompok Edo di RSPAD salah sasaran?
Serangan kelompok Edo di RSPAD salah sasaran?
A A A
Sindonews.com - Kerja keras polisi menyingkap premanisme di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta tidak sia-sia. Sedikit demi sedikit, motif penyerangan yang menimbulkan korban tewas itu terkuak.

Dari hasil pemeriksaan penyidik, diketahui penyerangan dilatarbelakangi oleh masalah hutang-piutang narkoba senilai Rp280 juta antar kelompok Edi dan Edo (penyerang).

Belakangan diketahui, Edi adalah saudara ipar dari almarhum Bob Stenley, orang yang sedang dilayat oleh kelompok yang diserang di malam nahas tersebut.

"Diduga oleh Edo, Edi ada di lokasi tempat melayat. Makanya dilakukan penyerangan. Ternyata setelah diserang, Edi tidak ada di tempat," terang Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Rikwato di Jakarta, Senin (27/2/2012).

Pada pengeroyokan tersebut, Edo disinyalir sebagai tokoh yang menggerakkan masa dalam pengeroyokan. "Saudara Edo sendiri perannya, pada waktu itu adalah memanggil, mengajak rekan-rekannya yang ada di Kampung Ambon untuk bersama-sama melakukan penyerangan," tambahnya.

Edi sendiri hingga kini belum diketahui identitasnya. Polisi pun masih melakukan pengejaran dan pendalaman termasuk perihal peredaran narkoba di lokasi tersebut. Atas perbutannya, para pelaku penyerangan diancam pasal 340 KUHP jo 338 KUHP jo pasal 170 KUHP.

Sebelumnya diberitakan, penyerangan di RSPAD berawal ketika kelompok pelayat datang ke rumah sakit milik TNI AD itu untuk melihat jasad Bob Stanley (50), yang meninggal akibat kanker.

Tiba-tiba, puluhan orang dengan membawa senjata tajam melakukan penyerangan. Akibat serangan itu, dua orang tewas yakni Stenly AY Wenno, dan Ricky Tutu Boy. (san)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5645 seconds (0.1#10.140)