Berkedok ekonomi, pelajar-pelajar ini jual kehormatan
Berkedok ekonomi, pelajar-pelajar ini jual kehormatan
A
A
A
Sindonews.com - Ada-ada saja tingkah ABG zaman sekarang. Dengan alasan ekonomi, mereka rela memperdagangkan kehormatannya sendiri untuk mendulang rupiah.
"Ya alasannya soal ekonomi. Jadi korban diajak bertemu di mal lalu dikenalkan oknum. Setelah diajak sekali dua kali lalu dibujuk rayu akhirnya korban pun mau," ujar tim penyidik dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Kompol Muhammad Koderi di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (23/2/2012).
Koderi menambahkan, modus prostitusi yang melibatkan pelajar sebagai pelaku utamanya ini dengan cara korban meminta pekerjaan kepada tersangka MY (19). Hal itu dimanfaatkan tersangka MY untuk melakukan tindak prostitusi.
"Tamunya sendiri bermacam-macam, total yang dipekerjaan MY sangat terbatas, hanya berjumlah sepuluh orang. Namun jumlahnya bila ada permintaan lebih, MY tidak kehabisan akal untuk mencari lagi korban yang bisa diperdagangkan," papar Koderi.
Untuk pembayarannya sendiri, dibayarkan secara kes, dan besaran yang didapat kemudian dibagi 50-50 antara MY dengan korban.
Terbongkarnya kasus prostitusi itu berawal dari penangkapan MY di sebuah Hotel di bilangan Pancoran, Jakarta. Dalam penangkapan itu, enam orang turut diamankan. Saat ini enam orang korban yang masih di bawah umur sudah dikembalikan kepada orangtuanya masing-masing.
"Korban sudah dikembalikan ke keluarganya kemarin, dan sudah diberi arahan, keluarganya masih terlihat sangat syok," terang Koderi.
Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 297 KUHP jo pasal 506 KUHP dengan ancaman penjara tujuh tahun. (san)
"Ya alasannya soal ekonomi. Jadi korban diajak bertemu di mal lalu dikenalkan oknum. Setelah diajak sekali dua kali lalu dibujuk rayu akhirnya korban pun mau," ujar tim penyidik dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Kompol Muhammad Koderi di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (23/2/2012).
Koderi menambahkan, modus prostitusi yang melibatkan pelajar sebagai pelaku utamanya ini dengan cara korban meminta pekerjaan kepada tersangka MY (19). Hal itu dimanfaatkan tersangka MY untuk melakukan tindak prostitusi.
"Tamunya sendiri bermacam-macam, total yang dipekerjaan MY sangat terbatas, hanya berjumlah sepuluh orang. Namun jumlahnya bila ada permintaan lebih, MY tidak kehabisan akal untuk mencari lagi korban yang bisa diperdagangkan," papar Koderi.
Untuk pembayarannya sendiri, dibayarkan secara kes, dan besaran yang didapat kemudian dibagi 50-50 antara MY dengan korban.
Terbongkarnya kasus prostitusi itu berawal dari penangkapan MY di sebuah Hotel di bilangan Pancoran, Jakarta. Dalam penangkapan itu, enam orang turut diamankan. Saat ini enam orang korban yang masih di bawah umur sudah dikembalikan kepada orangtuanya masing-masing.
"Korban sudah dikembalikan ke keluarganya kemarin, dan sudah diberi arahan, keluarganya masih terlihat sangat syok," terang Koderi.
Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 297 KUHP jo pasal 506 KUHP dengan ancaman penjara tujuh tahun. (san)
()
Explore More