Kamar mayat RSCM dibanjiri rekan Stenly
A
A
A
Sindonews.com - Kamar mayat Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jalan Salemba, Jakarta Pusat, dibanjiri rekan dan kerabat korban tewas dalam bentrok di depan Rumah Duka Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Stenly A Y Wenno (39), warga Kramat pulo, Gang 6, RT4/3, Kecamatan Senen, Jakarta pusat dan Ricky Tutu Boy (37), warga Jalan F Kalasut RT08/06 Barong Utara, Sorong, Papua.
Di antara mereka yang datang terlihat istri Stenly, yakni Sumiyati. Wanita berumur 29 tahun itu terlihat sedih atas musibah yang merenggut nyawa suaminya. Dia hampir tak percaya jika suaminya tewas. Sebab, sebelum kejadian, Stenly ada di rumah dan berpamitan hendak pergi. Bahkan sempat memberikan uang kepada anaknya Rp20 ribu.
"Dia pamitan kalau mau pergi ke rumah duka RSPAD, ada temannya meninggal," kata Sumiyati dengan nada sedih, di kamar mayat RSSCM Jalan Salemba, Jakarta, Kamis (23/2/2012).
Menurut Sumiyati, suaminya itu rencana akan dimakamkan ke tanah kelahiran di Ambon, Maluku. Saat ini masih menunggu kedatangan seluruh kerabatnya.
Seperti diberitakan, terjadi penyerangan sekelompok orang menggunakan mobil dan satu taksi berwarna putih di rumah duka RSPAD dini hari tadi.
Ricky dan Stenly keduanya kelahiran Ambon, Maluku, tewas, seketika kena sabetan parang. Keduanya luka di kepala, perut serta kaki. Satu orang juga juga mengalami luka parah yakni Oktavianus Maximilion, warga Jalan Klapa Dua Wetan Jakarta Timur. Dia mengalami luka tusuk di bagian perut saat ini masih menjalani perawatan di RSPAD. Sedangkan korban luka ringan Jeffry Ha Kailola, (38).
Menurut saksi mata Stevianus, pelaku sekira 50 orang tidak dikenal. Orang itu, tiba-tiba datang langsung menyerang menggunakan parang dan benda tajam lainnya. Korban yang di sasar sempat melarikan diri, namun dikejar lalu dibabat hingga tewas. (lin)
Di antara mereka yang datang terlihat istri Stenly, yakni Sumiyati. Wanita berumur 29 tahun itu terlihat sedih atas musibah yang merenggut nyawa suaminya. Dia hampir tak percaya jika suaminya tewas. Sebab, sebelum kejadian, Stenly ada di rumah dan berpamitan hendak pergi. Bahkan sempat memberikan uang kepada anaknya Rp20 ribu.
"Dia pamitan kalau mau pergi ke rumah duka RSPAD, ada temannya meninggal," kata Sumiyati dengan nada sedih, di kamar mayat RSSCM Jalan Salemba, Jakarta, Kamis (23/2/2012).
Menurut Sumiyati, suaminya itu rencana akan dimakamkan ke tanah kelahiran di Ambon, Maluku. Saat ini masih menunggu kedatangan seluruh kerabatnya.
Seperti diberitakan, terjadi penyerangan sekelompok orang menggunakan mobil dan satu taksi berwarna putih di rumah duka RSPAD dini hari tadi.
Ricky dan Stenly keduanya kelahiran Ambon, Maluku, tewas, seketika kena sabetan parang. Keduanya luka di kepala, perut serta kaki. Satu orang juga juga mengalami luka parah yakni Oktavianus Maximilion, warga Jalan Klapa Dua Wetan Jakarta Timur. Dia mengalami luka tusuk di bagian perut saat ini masih menjalani perawatan di RSPAD. Sedangkan korban luka ringan Jeffry Ha Kailola, (38).
Menurut saksi mata Stevianus, pelaku sekira 50 orang tidak dikenal. Orang itu, tiba-tiba datang langsung menyerang menggunakan parang dan benda tajam lainnya. Korban yang di sasar sempat melarikan diri, namun dikejar lalu dibabat hingga tewas. (lin)
()