John Kei disebut peliharaan pengusaha

Sindonews.com - John Kei dan anak buahnya biasanya jasanya dipakai pengusaha untuk pengamanan lahan sengketa, pengamanan aset yang diincar pihak lain maupun menjaga lokasi hiburan malam. John Kei potret dunia gangster yang selalu mengganggu keamanan ibu kota negara.

Tokoh Angkatan Muda Kei (AMKei) Daud Kei mengatakan, John Kei dan komplotannya memang sengaja dipelihara pengusaha. "Pengusaha sering memakai jasa John Kei dan komplotannya," tuturnya di sela-sela aksi demo "Mendukung Polri untuk Menuntaskan Kasus Hukum John Kei'' di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Rabu (22/2/2012).

Dia memaparkan, besarnya honor disesuaikan dengan luasnya lahan, siapa pemiliknya, dan siapa lawan yang akan dihadapinya. Semakin kuat lawan itu, semakin besar pula biaya pengamanannya. Kisaran nominal upahnya, bisa mencapai miliaran rupiah.

"Perjanjian honor atau upah dibuat antara pemilik lahan atau pihak yang mengklaim lahan itu miliknya dengan pihak pengaman," ucapnya.

Dia mencontohkan, misalnya untuk sebuah lahan sengketa diperlukan 50 orang penjaga, maka untuk logistik diperlukan Rp100 ribu per orang per hari, maka harus disediakan Rp 5 juta per hari atau langsung Rp150 juta untuk sebulan. Yang jelas upah untuk kepala rombongan atau komandannya lebih besar dari anggota biasa.

"Dana operasi itu di luar upah kesuksesan kerja atau succes fee yang biasanya dibayarkan ketika sengketa dimenangkan pihak pengorder," pungkasnya.

Tudingan tersebut dibantah oleh Kuasa hukum John Kei, Djamal Koedoeboen. Menurutnya, tuduhan tersebut tidak benar dan Daud diminta untuk membuktikannya. "Itu tidak benar, dan itu harus dibuktikan," ucapnya saat dihubungi Sindonews, Rabu (22/2/2012).

Menurutnya, tuduhan itu hanya kerjaan orang yang ingin memanfaat masalah ini, dirinya mengatakan John Kei itu sangat cintai damai, humoris dan kehidupannya sangat bersahaja. Jadi tidak seheboh yang dibicarakan publik saat ini.

"Bung John sangat humoris, dan sangat bersahaja jika ada yang mengatakan dia becking pengusaha menurut saya itu sangat berlebihan," pungkasnya. (wbs)