Angka penderita jantung pada anak meningkat
A
A
A
Sindonews.com - Yayasan Jantung Indonesia memperkirakan penderita penyakit jantung pada anak 2012 meningkat dibandingkan 2011 lalu.
"Sudah waiting list 94 orang, padahal tahun lalu kami menganggarkan 60 tapi kami membantu 68 anak. Sekarang naik 100 persen ongkosnya. Jadi 94 orang kita upayakan dan akan gerak terus biasanya bisa 100 lebih," kata Ketua Yayasan Jantung Indonesia, dr Dewi Andang Joesoef di sela-sela bantuan sosial dari PT 3M Indonesia untuk Yayasan Jantung Indonesia di Jakarta, Sabtu 18 Februari 2012.
Penderita jantung pada anak-anak, tambah Andang, karena bawaan ketika masih di dalam rahim. "Memang banyaknya dari luar ya, dari obat-obatan, misalnya obat anti flu dia nggak sadar bahwa dia hamil. Karena sinar rontgen juga bisa yang tidak disadari dan bukan disengaja," tambahnya.
Oleh karena itu, pihaknya menekankan pentingnya pengetahuan masyarakat untuk pencegahan penyakit jantung bagi anak-anak. "Deteksi dini ketika hamil harus dilakukan," imbaunya.
Kendati telah berkiprah selama 30 tahun, Andang mengaku Yayasan Jantung Indonesia tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah. Oleh karena itu, dia pun merespon positif bantuan sosial dari PT 3M Indonesia bagi yayasan yang dipimpinnya. "Betul-betul LSM swadaya, kami mencari sendiri tidak mendapat APBD maupun APBN," sebutnya.
Ditambahkan dia, pihaknya membantu kesehatan masyarakat dengan tindakan nyata seperti operasi dan kegiatan lainnya untuk penyadaran.
"Kami membantu kesehatan masyarakat dengan tindakan yang nyata terutama selain membantu operasi juga preventif promotifnya itu sehingga orang sadar gaya hidup harus sehat," pungkasnya. (san)
"Sudah waiting list 94 orang, padahal tahun lalu kami menganggarkan 60 tapi kami membantu 68 anak. Sekarang naik 100 persen ongkosnya. Jadi 94 orang kita upayakan dan akan gerak terus biasanya bisa 100 lebih," kata Ketua Yayasan Jantung Indonesia, dr Dewi Andang Joesoef di sela-sela bantuan sosial dari PT 3M Indonesia untuk Yayasan Jantung Indonesia di Jakarta, Sabtu 18 Februari 2012.
Penderita jantung pada anak-anak, tambah Andang, karena bawaan ketika masih di dalam rahim. "Memang banyaknya dari luar ya, dari obat-obatan, misalnya obat anti flu dia nggak sadar bahwa dia hamil. Karena sinar rontgen juga bisa yang tidak disadari dan bukan disengaja," tambahnya.
Oleh karena itu, pihaknya menekankan pentingnya pengetahuan masyarakat untuk pencegahan penyakit jantung bagi anak-anak. "Deteksi dini ketika hamil harus dilakukan," imbaunya.
Kendati telah berkiprah selama 30 tahun, Andang mengaku Yayasan Jantung Indonesia tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah. Oleh karena itu, dia pun merespon positif bantuan sosial dari PT 3M Indonesia bagi yayasan yang dipimpinnya. "Betul-betul LSM swadaya, kami mencari sendiri tidak mendapat APBD maupun APBN," sebutnya.
Ditambahkan dia, pihaknya membantu kesehatan masyarakat dengan tindakan nyata seperti operasi dan kegiatan lainnya untuk penyadaran.
"Kami membantu kesehatan masyarakat dengan tindakan yang nyata terutama selain membantu operasi juga preventif promotifnya itu sehingga orang sadar gaya hidup harus sehat," pungkasnya. (san)
()