Preman bayaran pukuli pedagang
A
A
A
Sindonews.com - Sekelompok preman bayaran mengamuk di Pasar Anyar Kota Bogor Jawa Barat. Sejumlah pedagang yang mencoba membongkar pagar pembatas menjadi sasaran kebringasan preman.
Beruntung tidak ada korban jiwa setelah aparat kepolisian berhasil membubarkan paksa massa yang bertikai. Sengketa puluhan kios tersebut terus bergulir lantaran seorang pengusaha berhasil memenangkan sidang sengketa kontrakan kios dengan pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Bentrokan tak dapat dihindarkan lagi saat sejumlah pedagang berusaha membongkar pagar yang menghalangi kios dagangan mereka di Jalan Nyiraja Permas Pasar Anyar.
Namun, tiba-tiba sekelompok preman bayaran langsung menyerang dan memukuli sejumlah pedagang yang ada di lokasi dengan menggunakan bambu dan senjata tajam. Kelompok preman bayaran ini membabi-buta di tengah kerumunan warga.
Beruntung aksi pengeroyokan dapat dilerai setelah petugas kepolisian setempat berusaha membubarkan massa yang bertikai. Usai mengamuk, kelompok preman bayaran ini langsung angkat kaki dari lokasi. Sementara para pedagang yang bertahan terus menonton petugas Satpol PP yang melanjutkan aksi pembongkaran pagar.
Wakapolresta Bogor Kompol Irwansyah mengatakan, pertikaian pedagang ini dipicu setelah seorang pengusaha PT Hoseldyrobber berhasil memenangkan sengketa lahan puluhan kios milik PT KAI di Jalan Nyiraja Permas. Setelah memenangkan sengketa di pengadilan, pengusaha tersebut langung memagari kios-kios tersebut.
“Sementara para pedagang yang terlanjur membayar kontrak hingga 2018 kepada PT KAI. Kini pedagang dipaksa membayar ulang kepada pihak pemenang sengketa,” kata Irwansyah.
Karena tidak terima kiosnya dipagari, ratusan pedagang berusaha membongkar paksa pagar-pagar yang dipasang PT Hoseldyrobber tersebut. Namun aksi pembongkaran paksa tersebut mendapat perlawanan dari masa bayaran sehingga bentrokan tidak terhindarkan.
“Saat ini kasus tersebut sedang ditangani Polres Bogor Kota. Kita akan dalami kasus bentrokan,” katanya.(azh)
Beruntung tidak ada korban jiwa setelah aparat kepolisian berhasil membubarkan paksa massa yang bertikai. Sengketa puluhan kios tersebut terus bergulir lantaran seorang pengusaha berhasil memenangkan sidang sengketa kontrakan kios dengan pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Bentrokan tak dapat dihindarkan lagi saat sejumlah pedagang berusaha membongkar pagar yang menghalangi kios dagangan mereka di Jalan Nyiraja Permas Pasar Anyar.
Namun, tiba-tiba sekelompok preman bayaran langsung menyerang dan memukuli sejumlah pedagang yang ada di lokasi dengan menggunakan bambu dan senjata tajam. Kelompok preman bayaran ini membabi-buta di tengah kerumunan warga.
Beruntung aksi pengeroyokan dapat dilerai setelah petugas kepolisian setempat berusaha membubarkan massa yang bertikai. Usai mengamuk, kelompok preman bayaran ini langsung angkat kaki dari lokasi. Sementara para pedagang yang bertahan terus menonton petugas Satpol PP yang melanjutkan aksi pembongkaran pagar.
Wakapolresta Bogor Kompol Irwansyah mengatakan, pertikaian pedagang ini dipicu setelah seorang pengusaha PT Hoseldyrobber berhasil memenangkan sengketa lahan puluhan kios milik PT KAI di Jalan Nyiraja Permas. Setelah memenangkan sengketa di pengadilan, pengusaha tersebut langung memagari kios-kios tersebut.
“Sementara para pedagang yang terlanjur membayar kontrak hingga 2018 kepada PT KAI. Kini pedagang dipaksa membayar ulang kepada pihak pemenang sengketa,” kata Irwansyah.
Karena tidak terima kiosnya dipagari, ratusan pedagang berusaha membongkar paksa pagar-pagar yang dipasang PT Hoseldyrobber tersebut. Namun aksi pembongkaran paksa tersebut mendapat perlawanan dari masa bayaran sehingga bentrokan tidak terhindarkan.
“Saat ini kasus tersebut sedang ditangani Polres Bogor Kota. Kita akan dalami kasus bentrokan,” katanya.(azh)
()