Polda turunkan 13.139 personel amankan Pilgub DKI
A
A
A
Sindonews.com - Terkait rangkaian pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 11 Juli 2012 mendatang. Gelar pasukan Polri sudah mulai berlangsung. Polda Metro Jaya menggelar Operasi Mantap Praja, untuk mengamankan jalannya pilkada.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, operasi tersebut dilaksanakan sampai dengan 7 Oktober 20120. Rencananya Polda Metro Jaya akan melibatkan 13.139 personel gabungan guna mengamankan rangkaian acara tersebut.
Satuan gabungan itu terdiri dari 5.494 personel dari satuan tugas Polda Metro Jaya, 7.085 personel satuan tugas reserse Polda Metro, dan 560 personel dari BKO TNI.
"Pola pengamanan TPS pada Pilkada DKI Jakarta kita lihat kriteria daerah apakah aman, rawan satu ataupun rawan dua," terangnya di Mapolda Metro Jaya Kamis (16/2/2012).
Menurutnya, aparat Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya siap mengamankan tahapan. "Prinsipnya dari kepolisian siap (mengamankan), karena ini pesta demokrasi rakyat," katanya.
Dia memaparkan, pihak intelijen masih mendata daerah yang rawan terjadi bentrokan massa pendukung, saat memasuki masa tahapan Pilkada Jakarta.
"Untuk daerah yang dianggap rawan, jumlah anggota yang ditugaskan sangat fluktuatif tergantung karakteristik daerah masing-masing," pungkasnya. (wbs)
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, operasi tersebut dilaksanakan sampai dengan 7 Oktober 20120. Rencananya Polda Metro Jaya akan melibatkan 13.139 personel gabungan guna mengamankan rangkaian acara tersebut.
Satuan gabungan itu terdiri dari 5.494 personel dari satuan tugas Polda Metro Jaya, 7.085 personel satuan tugas reserse Polda Metro, dan 560 personel dari BKO TNI.
"Pola pengamanan TPS pada Pilkada DKI Jakarta kita lihat kriteria daerah apakah aman, rawan satu ataupun rawan dua," terangnya di Mapolda Metro Jaya Kamis (16/2/2012).
Menurutnya, aparat Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya siap mengamankan tahapan. "Prinsipnya dari kepolisian siap (mengamankan), karena ini pesta demokrasi rakyat," katanya.
Dia memaparkan, pihak intelijen masih mendata daerah yang rawan terjadi bentrokan massa pendukung, saat memasuki masa tahapan Pilkada Jakarta.
"Untuk daerah yang dianggap rawan, jumlah anggota yang ditugaskan sangat fluktuatif tergantung karakteristik daerah masing-masing," pungkasnya. (wbs)
()