Imbas kecelakaan Karunia Bakti, polisi giatkan razia bus
A
A
A
Sindonews.com - Petugas gabungan Polres Bogor dan Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) Kabupaten Bogor menggelar razia kendaraan di Jalan Raya Puncak Bogor. Dalam razia tersebut petugas menemukan bus-bus yang tidak layak beroperasi.
Anggota Satlantas Polres Bogor Aditia Warman mengatakan, untuk menekan kecelakaan lalu lintas di jalan raya petugas gabungan Polres Bogor dan DLLAJ Kabupaten Bogor merazia kendaraan di Jalan Raya Puncak, Bogor. "Razia ini kami gelar untuk meminimalisasi angka kecelakaan," ucap Aditia di Jalan Raya Puncak, Selasa (14/2/2012).
Menurutnya, satu per satu bus-bus antar kota dan provinsi diperikasa petugas tak terkecuali bus Karunia Bakti yang sempat mengalami kecelakaan maut, pekan lalu. "Petugas menemukan bus Karunia Bakti yang tidak layak beroperasi seperti tidak memiliki sabuk pengaman dan kelengkapan kendaraan lainnya," ungkap Aditia.
Sementara itu sopir bus Karunia Bakti, Ahmad Hidayat mengaku baru dua hari beroperasi namun sepi penumpang. Kecelakaan di Puncak pada 19 Febuari lalu, berpengaruh terhadap penurunan omzet. "" Pascakecelakaan, bus Karunia Bakti kurang diminati penumpang," akunya.
Ahmad menambahkan, penumpang mengaku was-was saat menaiki bus. Penumpang khawatir terjadi lagi kecelakaan yang telah merenggut 14 korban tewas dan puluhan lainya terluka, akibat bus Karunia Bakti rem blong. Dalam razia tersebut, petugas juga memberikan sanksi berupa surat tilang bagi pengemudi yang tidak memiliki kelengkapan surat surat kendaraan. (wbs)
Anggota Satlantas Polres Bogor Aditia Warman mengatakan, untuk menekan kecelakaan lalu lintas di jalan raya petugas gabungan Polres Bogor dan DLLAJ Kabupaten Bogor merazia kendaraan di Jalan Raya Puncak, Bogor. "Razia ini kami gelar untuk meminimalisasi angka kecelakaan," ucap Aditia di Jalan Raya Puncak, Selasa (14/2/2012).
Menurutnya, satu per satu bus-bus antar kota dan provinsi diperikasa petugas tak terkecuali bus Karunia Bakti yang sempat mengalami kecelakaan maut, pekan lalu. "Petugas menemukan bus Karunia Bakti yang tidak layak beroperasi seperti tidak memiliki sabuk pengaman dan kelengkapan kendaraan lainnya," ungkap Aditia.
Sementara itu sopir bus Karunia Bakti, Ahmad Hidayat mengaku baru dua hari beroperasi namun sepi penumpang. Kecelakaan di Puncak pada 19 Febuari lalu, berpengaruh terhadap penurunan omzet. "" Pascakecelakaan, bus Karunia Bakti kurang diminati penumpang," akunya.
Ahmad menambahkan, penumpang mengaku was-was saat menaiki bus. Penumpang khawatir terjadi lagi kecelakaan yang telah merenggut 14 korban tewas dan puluhan lainya terluka, akibat bus Karunia Bakti rem blong. Dalam razia tersebut, petugas juga memberikan sanksi berupa surat tilang bagi pengemudi yang tidak memiliki kelengkapan surat surat kendaraan. (wbs)
()