Sopir angkot dianiaya polisi gadungan
A
A
A
Sindonews.com - Alimin Alatif (33), sopir angkutan kota (angkot) D-06 jurusan Simpangan Depok–Terminal menjadi korban penganiayaan. Ia dipukul dengan pistol airsoftgun oleh Novie Fransye Assa (40), polisi gadungan di depan pintu masuk Bank BTPN Jalan Margonda Depok.
Warga Jalan Raden Saleh, Kampung Cikumpa, RT01/10, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong itu mengalami luka bocor di bagian kepala.
Polisi yang kebetulan menjaga bank tersebut langsung mengamankan keduanya ke Polresta Depok. Diketahui pelaku penganiayaan adalah warga Perumahan Emiral Residen Blok L 16, Bintaro Sektor IX, RT03/02, Kelurahan Petukangan Selatan, Kecamatan Bintaro, Jakarta Selatan.
Dari tangan polisi gadungan tersebut, disita sepucuk pistol airsofgun jenis FN Bareta kaliber 45 dan satu unit sepeda motor Shogun bernopol B 6469 SDD merah silver.
Informasi yang dihimpun, kejadian pemukulan itu akibat salah paham dan memicu penganiayaan. Di mana, saat Alimin yang berhenti di depan pintu masuk lantaran ada pengendara motor yang mogok. Karena terburu-buru ke bank, Novie yang kalut dan emosi langsung mengambil pistol kemudian melayangkannya ke arah kepala Alimin. Novie pun sempat mengancam akan menembak sang sopir.
Setelah melakukan pemukulan, pelaku mengaku sebagai anggota polisi dari Polsek Bintaro, Jaksel.
"Bapak itu bilang anggota polisi, dan memukul saya. Penumpang saya jadi takut dan turun. Untung ada Polisi beneran yang bawa senjata menangkap dan membawa ke Polres," katanya Alimin di lokasi, Senin (13/02/12).
Sedangkan pelaku mengaku khilaf dan kesal dengan ulah Alimin yang berhenti di depan bank BTPN. Apalagi, saat itu dia sedang terburu-buru ingin mengambil uang untuk keperluan pembayaran sekolah anaknya. Alasan pemukulan dengan pistol itu hanya untuk menakuti korban.
Sedangkan alasan dia membawa pistol, untuk berjaga-jaga agar terhindar dari perampokan. "Senpi ini punya teman yang saya pinjam, soalnya saya takut dirampok. Pemukulan itu karena saya emosi dan spontan," ungkap Novie.
sampai berita ini diturunkan belum diketahui tindakan pihak polisi terhadap pelaku yang mengaku sebagai anggota polisi. (wbs)
Warga Jalan Raden Saleh, Kampung Cikumpa, RT01/10, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong itu mengalami luka bocor di bagian kepala.
Polisi yang kebetulan menjaga bank tersebut langsung mengamankan keduanya ke Polresta Depok. Diketahui pelaku penganiayaan adalah warga Perumahan Emiral Residen Blok L 16, Bintaro Sektor IX, RT03/02, Kelurahan Petukangan Selatan, Kecamatan Bintaro, Jakarta Selatan.
Dari tangan polisi gadungan tersebut, disita sepucuk pistol airsofgun jenis FN Bareta kaliber 45 dan satu unit sepeda motor Shogun bernopol B 6469 SDD merah silver.
Informasi yang dihimpun, kejadian pemukulan itu akibat salah paham dan memicu penganiayaan. Di mana, saat Alimin yang berhenti di depan pintu masuk lantaran ada pengendara motor yang mogok. Karena terburu-buru ke bank, Novie yang kalut dan emosi langsung mengambil pistol kemudian melayangkannya ke arah kepala Alimin. Novie pun sempat mengancam akan menembak sang sopir.
Setelah melakukan pemukulan, pelaku mengaku sebagai anggota polisi dari Polsek Bintaro, Jaksel.
"Bapak itu bilang anggota polisi, dan memukul saya. Penumpang saya jadi takut dan turun. Untung ada Polisi beneran yang bawa senjata menangkap dan membawa ke Polres," katanya Alimin di lokasi, Senin (13/02/12).
Sedangkan pelaku mengaku khilaf dan kesal dengan ulah Alimin yang berhenti di depan bank BTPN. Apalagi, saat itu dia sedang terburu-buru ingin mengambil uang untuk keperluan pembayaran sekolah anaknya. Alasan pemukulan dengan pistol itu hanya untuk menakuti korban.
Sedangkan alasan dia membawa pistol, untuk berjaga-jaga agar terhindar dari perampokan. "Senpi ini punya teman yang saya pinjam, soalnya saya takut dirampok. Pemukulan itu karena saya emosi dan spontan," ungkap Novie.
sampai berita ini diturunkan belum diketahui tindakan pihak polisi terhadap pelaku yang mengaku sebagai anggota polisi. (wbs)
()