Dua anggota Polsek Jonggol dipukuli pria cepak
A
A
A
Sindonews.com - Dua anggota Polsek Jonggol Briptu Sopian (23), dan Bripka Ikna (27), harus menjalani perawatan di RS Amanda Serang Cikarang, Kabupaten Bekasi setelah diserang enam orang tak dikenal di Jalan Baru, Jonggol, kemarin dini hari pukul 02.45 WIB.
Briptu Sopian menderita luka di bagian kepala selebar enam sentimeter. Dia juga menderita luka sepanjang delapan sentimeter di bagian dada dan punggung akibat sabetan samurai. Sedangkan Bripka Ikna, jari telunjuk kanannya nyaris putus ditebas golok dan kepala bagian belakang robek sedalam tiga sentimeter.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, peristiwa nahas itu bermula ketiga dua korban ikut menggelar operasi kendaraan di Jalan Raya Jongol-Cariu Desa Jonggol.
Operasi ini melibatkan anggota Polsek Jonggol dan Satlantas Polres Bogor. Saat itu, ada seorang pemuda yang mengendarai motor distop, lalu ditanyai kelengkapan surat kendaraanya. "Lantaran tak memiliki SIM dan STNK, sepeda motornya ditahan dan dikenakan tilang," ujar anggota Polsek Jonggol yang menangani kasus ini.
Penyidik yang tak mau disebut namanya ini menuturkan, usai menggelar razia, petugas kembali ke Polsek Jonggol lalu membubarkan diri. Lalu, kedua korban berniat pulang ke rumahnya di kawasan Cileungsi. Saat perjalanan, meraka mampir ke warung Mas Gagap. "Keduanya memesan nasi goreng," kata Uya, pelayan warung nasi itu saat dimintai keterangan sebagai saksi.
Ketika menungu pesanan nasi goreng, tiba-tiba muncul enam lelaki berambut cepak dan berbadan tegap berboncengan tiga sepeda motor. Setelah turun dari motor, tanpa basa-basi mereka mencabut golok dan samurai yang diselipkan di balik jaket.
Tanpa menunggu lama, keenam pemuda itu menyerang Briptu Sopian dan Bripda Ikna secar membabi buta. Bahkan, salah seorang pelaku langsung mengeluarkan pistol lalu menembak ke arah korban. Mendapat serangan yang tidak terduga tersebut, kedua korban hanya bisa bertahan dan berteriak "ada apa ini, ada apa ini". Namun, teriakan itu tidak dihiraukan dan pelaku terus menyerang korban.
Baru setelah kedua polisi itu ambruk bersimbah darah, kawanan pelaku kabur dan tancap gas ke arah Jonggol. "Keduanya kini masih dalam perawatan di RS Armanda, Serang. Kronologisnya saya tidak tahu pasti, sebab fokus menangani kecelakaan maut Bus Karunia Bakti di Puncak, Cisarua," ungkap Kasat Lantas Polres Bogor Kabupaten AKP Syarief Zainal Abidin kemarin.
Kasat Reskrim Polres Bogor Kabupaten AKP Imron Ermawan mengatakan,saat ini sudah dua saksi yang diperikas, yakni pemilik dan karyawan warung tempat korban diserang. "Sedangkan motifnya belum diketahui pasti," ujar AKP Imron Ermawan. (san)
Briptu Sopian menderita luka di bagian kepala selebar enam sentimeter. Dia juga menderita luka sepanjang delapan sentimeter di bagian dada dan punggung akibat sabetan samurai. Sedangkan Bripka Ikna, jari telunjuk kanannya nyaris putus ditebas golok dan kepala bagian belakang robek sedalam tiga sentimeter.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, peristiwa nahas itu bermula ketiga dua korban ikut menggelar operasi kendaraan di Jalan Raya Jongol-Cariu Desa Jonggol.
Operasi ini melibatkan anggota Polsek Jonggol dan Satlantas Polres Bogor. Saat itu, ada seorang pemuda yang mengendarai motor distop, lalu ditanyai kelengkapan surat kendaraanya. "Lantaran tak memiliki SIM dan STNK, sepeda motornya ditahan dan dikenakan tilang," ujar anggota Polsek Jonggol yang menangani kasus ini.
Penyidik yang tak mau disebut namanya ini menuturkan, usai menggelar razia, petugas kembali ke Polsek Jonggol lalu membubarkan diri. Lalu, kedua korban berniat pulang ke rumahnya di kawasan Cileungsi. Saat perjalanan, meraka mampir ke warung Mas Gagap. "Keduanya memesan nasi goreng," kata Uya, pelayan warung nasi itu saat dimintai keterangan sebagai saksi.
Ketika menungu pesanan nasi goreng, tiba-tiba muncul enam lelaki berambut cepak dan berbadan tegap berboncengan tiga sepeda motor. Setelah turun dari motor, tanpa basa-basi mereka mencabut golok dan samurai yang diselipkan di balik jaket.
Tanpa menunggu lama, keenam pemuda itu menyerang Briptu Sopian dan Bripda Ikna secar membabi buta. Bahkan, salah seorang pelaku langsung mengeluarkan pistol lalu menembak ke arah korban. Mendapat serangan yang tidak terduga tersebut, kedua korban hanya bisa bertahan dan berteriak "ada apa ini, ada apa ini". Namun, teriakan itu tidak dihiraukan dan pelaku terus menyerang korban.
Baru setelah kedua polisi itu ambruk bersimbah darah, kawanan pelaku kabur dan tancap gas ke arah Jonggol. "Keduanya kini masih dalam perawatan di RS Armanda, Serang. Kronologisnya saya tidak tahu pasti, sebab fokus menangani kecelakaan maut Bus Karunia Bakti di Puncak, Cisarua," ungkap Kasat Lantas Polres Bogor Kabupaten AKP Syarief Zainal Abidin kemarin.
Kasat Reskrim Polres Bogor Kabupaten AKP Imron Ermawan mengatakan,saat ini sudah dua saksi yang diperikas, yakni pemilik dan karyawan warung tempat korban diserang. "Sedangkan motifnya belum diketahui pasti," ujar AKP Imron Ermawan. (san)
()