Jangan latah rayakan Valentine

Minggu, 12 Februari 2012 - 17:44 WIB
Jangan latah rayakan...
Jangan latah rayakan Valentine
A A A
Sindonews.com – Valentine Day atau yang dikenal sebagai hari kasih sayang pada 14 Februari biasanya dirayakan dengan berbagai cara, bisa dengan cokelat atau bunga. Namun, sudah menjadi tradisi banyak remaja yang merayakannya dengan memberikan sesuatu bahkan sampai berujung pada pesta seks.

Sekretaris PC NU Depok Raden Salamun menegaskan, bahwa valentine merupakan gerakan yang mendunia yang memiliki dampak secara luas baik dari sosial maupun ekonomi.

“Tidak semua hal yang wajar itu diperbolehkan. Orang NU sendiri juga jangan terus ikut-ikutan begitu saja. Apalagi, sampai merayakannya dengan ditambahi bumbu-bumbu lainnya,” terangnya kepada wartawan, Minggu (12/02/12).

Salamun menegaskan, secara agama sudah jelas bahwa dalam menyampaikan rasa cinta dan kasih sayang hanya pada keluarga seperti: isteri dan anak. Mengenai waktunya, lanjutnya, tidak harus pada 14 Februari dan bisa kapan saja.

Namun, jika dilakukan pada sepasang kekasih yang belum memiliki ikatan muhrim jelas tidak boleh. Terlebih lagi, imbuhnya, menjurus pada perbuatan yang melanggar aturan agama seperti sex dan lainnya.

“Kalau aturan agama sudah riil hanya boleh dilakukan pada keluarga. Selain itu, kita bisa katakan tidak. Apalagi, kalau sudah berbicara melanggar syariat,”paparnya.

Untuk itu, dirinya mengimbau agar warga nahdliyin di Depok untuk tidak ikut-ikutan peringatan hari valentine. Menurutnya, kota Depok dengan banyaknya pusat perbelanjaan dan tempat hiburan sangat memungkinkan bagi remaja untuk merayakannya.

“Kalau mereka yang tetap keukeh ya silahkan sesuai dengan keyakinan masing-masing saja,” tandasnya. (wbs)

()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0852 seconds (0.1#10.140)