Sosiolog: Peluang calon independen kecil

Sabtu, 11 Februari 2012 - 15:42 WIB
Sosiolog: Peluang calon independen kecil
Sosiolog: Peluang calon independen kecil
A A A
Sindonews.com - Banyaknya calon independen yang menyatakan diri siap untuk maju dalam pemilihan Gubernur DKI Juli mendatang, dinilai sosiolog dari Universitas Indonesia, Thamrin Amal Tomagola, kecil kemungkinan untuk bisa menang.

Hal ini disampaikannya seusai diskusi "Polemik" di Warung Daun Cikini Jakarta, Sabtu (11/2/2012). "Enggak sampai 20 persen, karena calon independen itu kelas menengah yang dukung kan?"

Thamrin mengungkapkan, kelas menengah itu tipis, seperti piramida itu yang banyak kelas bawah, kemudian bagian bawah dari kelas menengah, bagian tengah dari kelas menengah kemudian bagian atas dari kelas menengah. "Nah, yang dukung calon independen itu bagian tengah dan bagian atas (kelas menengah)," kata Thamrin.

Kecilnya kemungkinan suara yang bisa diraih oleh calon independen itu bisa juga dilihat dari proporsi distribusi penduduk DKI Jakarta. "Dari ini saja sudah timpang," katanya.

Menurut Thamrin, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo akan melenggang mulus dalam Pilgub 2012 nanti. "Fauzi Bowo akan melenggang bebas, apalagi mobilisasi kelurahan itu yang zaman Orde Baru dulu masih ada. Tinggal dipencet tombolnya saja sudah bergerak semua itu," ujarnya sambil berkelakar.

Kemungkinan kemenangan Foke, biasa disapa, dalam Pilkada DKI Jakarta ini sangat mungkin, terlepas dari partai politik yang mengusungnya. "Jadi yang menang ini saya kira Fauzi Bowo dengan pasangannya, terlepas dari partai yang mendukungnya.Kalo (calon) yang lain itu sebagai penggembira saja," ujarnya.

Menurut Thamrin, dalam Pilgub DKI nanti setidaknya ada dua faktor penting yang berpengaruh pada masyarakat, yaitu faktor ekonomi dan faktor jaringan mobilisasi suara yang masih kuat di Jakarta ini.

"Rakyat kecil itu masalahnya ekonomi, bukan politik. Bagaimana mereka bisa hidup dari hari ke hari. Dan jangan lupa, itu operasi jaringan pengerahan suara yang dulu sudah dibuat oleh Golkar dan juga ada ditangan parpol lain yang dulu pernah beroperasi saat Orde Baru. PPP, PDIP itu jaringannya masih ada. Nah, jaringan-jaringan itu yang akan menentukan,"kata Thamrin.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3463 seconds (0.1#10.140)