Minum di kafe Upstair, lanjut nenggak Inex di Stadium Club
A
A
A
Sindonews.com- Pihak kepolisian kembali menggelar rekonstruksi terkait kasus kecelakaan maut dengan tersangka Afriyani Susanti (29) di daerah Tugu Tani, Jakarta Pusat, yang menelan sembilan nyawa, 22 Januari lalu. Rekonstruksi kali ini digelar di Stadium Club.
Namun rekontruksi ini tertutup bagi Wartawan dengan alasan yang tidak jelas. Akan tetapi, usai melakukan rekontruksi, pihak kepolisian bersedia memberi keterangan jalannya rekontruksi.
Kepala Bidang Humas Polda Metrojaya, Kombes Pol Rikwanto mengatakan, hasil rekonstruksi itu akan diinformasikan lewat para pewarta. Dan dia pun menjelaskan rekonstruksi narkoba di diskotik tersebut. Berikut runtutan peristiwa yang direkonstruksi;
Afriyani dan ketiga temannya tiba di Diskotik Stadium pada Minggu (22/1) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB. Mereka tiba di diskotik itu dengan mengendarai mobil Xenia yang dikendarai Afriyani Susanti.
"Di Stadium dilakukan rekonstruksi. Bagaimana dia datang, tiba. Siapa yang turun duluan (dari mobil), siapa yang belakangan," ujar Rikwanto kepada wartawan di Mapolda Metrojaya, Rabu (8/2/2012).
Setelah memarkir mobilnya di tempat parkir, Afriyani dan ketiga temannya langsung menuju lantai empat diskotik itu dengan menggunakan elevator.
Rikwanto menjelaskan, adegan rekonstruksi itu berlanjut bagaimana mereka membeli tiket, lalu menukar tiket dengan minuman. "Kemudian bagaimana mereka berjalan berpencar atau ada yang beriringan," tuturnya.
Adegan selanjutnya, mereka memilih tempat duduk yang kosong di dalam diskotik itu. Tak lama kemudian, datang seseorang menawarkan Inex (ekstasi) untuk dikonsumsi di sana. Kemudian, mereka memutuskan untuk membeli dua butir Inex dengan harga Rp600 ribu.
Untuk membelinya, Afriyani dan ketiga rekannya melakukan 'patungan' atau mengumpulkan uang guna membeli barang haram tersebut. Afriyani mengeluarkan uang Rp300 ribu, sedangkan Ari Sandi dan Deni Mulyadi masing-masing menyumbang Rp150 ribu.
Setelah transaksi ekstasi itu dilakukan, mereka mulai mengonsumsi dua butir Inex itu dengan cara membagi tiap butirnya menjadi dua. Artinya, tiap butirnya dibelah menjadi dua.
Sehingga jumlahnya menjadi empat paruh butir. Afiyani membagi paruh butirnya kepada Adistira Putri dengan cara digigit, sedangkan Ari Sandi 'memotek dengan tangannya dan memberikan setengah butirnya kepada Deni Mulyadi.
Menggunakan air mineral, mereka menenggak Inex yang sudah dibelah itu. Setelah menenggak ekstasi itu, mereka menikmati efek obat itu dengan duduk di sofa diskotik sembari mendengarkan beat musik yang tengah dimainkan di diskotik tersebut. Afriyani dan ketiga temannya berada di diskotik Stadium itu selama sekitar 7,5 jam.
Sebelumnya, rekonstruksi digelar di kafe Upstair yang juga bersifat tertutup bagi Wartawan dengan alasan yang tidak jelas. Dari hasil rekontruksi di kafe Upstair, diketahui Afriyani Cs mengonsumsi minuman keras di tempat ini. (wbs)
Namun rekontruksi ini tertutup bagi Wartawan dengan alasan yang tidak jelas. Akan tetapi, usai melakukan rekontruksi, pihak kepolisian bersedia memberi keterangan jalannya rekontruksi.
Kepala Bidang Humas Polda Metrojaya, Kombes Pol Rikwanto mengatakan, hasil rekonstruksi itu akan diinformasikan lewat para pewarta. Dan dia pun menjelaskan rekonstruksi narkoba di diskotik tersebut. Berikut runtutan peristiwa yang direkonstruksi;
Afriyani dan ketiga temannya tiba di Diskotik Stadium pada Minggu (22/1) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB. Mereka tiba di diskotik itu dengan mengendarai mobil Xenia yang dikendarai Afriyani Susanti.
"Di Stadium dilakukan rekonstruksi. Bagaimana dia datang, tiba. Siapa yang turun duluan (dari mobil), siapa yang belakangan," ujar Rikwanto kepada wartawan di Mapolda Metrojaya, Rabu (8/2/2012).
Setelah memarkir mobilnya di tempat parkir, Afriyani dan ketiga temannya langsung menuju lantai empat diskotik itu dengan menggunakan elevator.
Rikwanto menjelaskan, adegan rekonstruksi itu berlanjut bagaimana mereka membeli tiket, lalu menukar tiket dengan minuman. "Kemudian bagaimana mereka berjalan berpencar atau ada yang beriringan," tuturnya.
Adegan selanjutnya, mereka memilih tempat duduk yang kosong di dalam diskotik itu. Tak lama kemudian, datang seseorang menawarkan Inex (ekstasi) untuk dikonsumsi di sana. Kemudian, mereka memutuskan untuk membeli dua butir Inex dengan harga Rp600 ribu.
Untuk membelinya, Afriyani dan ketiga rekannya melakukan 'patungan' atau mengumpulkan uang guna membeli barang haram tersebut. Afriyani mengeluarkan uang Rp300 ribu, sedangkan Ari Sandi dan Deni Mulyadi masing-masing menyumbang Rp150 ribu.
Setelah transaksi ekstasi itu dilakukan, mereka mulai mengonsumsi dua butir Inex itu dengan cara membagi tiap butirnya menjadi dua. Artinya, tiap butirnya dibelah menjadi dua.
Sehingga jumlahnya menjadi empat paruh butir. Afiyani membagi paruh butirnya kepada Adistira Putri dengan cara digigit, sedangkan Ari Sandi 'memotek dengan tangannya dan memberikan setengah butirnya kepada Deni Mulyadi.
Menggunakan air mineral, mereka menenggak Inex yang sudah dibelah itu. Setelah menenggak ekstasi itu, mereka menikmati efek obat itu dengan duduk di sofa diskotik sembari mendengarkan beat musik yang tengah dimainkan di diskotik tersebut. Afriyani dan ketiga temannya berada di diskotik Stadium itu selama sekitar 7,5 jam.
Sebelumnya, rekonstruksi digelar di kafe Upstair yang juga bersifat tertutup bagi Wartawan dengan alasan yang tidak jelas. Dari hasil rekontruksi di kafe Upstair, diketahui Afriyani Cs mengonsumsi minuman keras di tempat ini. (wbs)
()