Wartawan tak wajib tahu rekonstruksi di Stadium Club

Rabu, 08 Februari 2012 - 14:29 WIB
Wartawan tak wajib tahu...
Wartawan tak wajib tahu rekonstruksi di Stadium Club
A A A
Sindonews.com - Pihak kepolisian menggelar rekonstruksi terkait kasus kecelakaan maut oleh Afriyani Susanti (29) di daerah Tugu Tani, Jakarta Pusat, 22 Januari lalu, yang menyebabkan sembilan nyawa melayang. Rekonstruksi yang digelar di Stadium Club digelar tertutup karena tidak ada satupun awak media yang mendapatkan informasi itu.

Kepala Bidang Humas (Kabid) Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, rekonstruksi soal narkoba dilakukan di diskotik Stadium Jakarta Pusat, pada Selasa siang 7 Januari 2012. Dirinya mengakui memang tak ada satupun para wartawan yang diinformasikan soal rekonstruksi tersebut.

"Iya rekonstruksi itu sudah digelar, kita konfirmasi ke Direktorat Narkoba," ujar kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Rabu (8/2/2012).

Menurutnya, rekonstruksi narkoba itu tentunya sudah terjadwal sejak lama. "Namun pelaksanaannya mungkin ditentukan, tergantung teknis Direktorat Narkoba," tuturnya.

Dia menjelaskan, yang terpenting dalam rekonstruksi itu bisa berjalan dengan baik. "Wartawan diinformasikan, ya tidak ada kewajiban kan. Yang terpentingkan bisa terlaksana dengan baik," jelasnya.

Dikatakannya, ada kekhawatiran dari pihak penyidik, jika wartawan mengerubung mengakibatkan banyak masyarakat yang menyaksikan.

"Ya mungkin itu salah satu pertimbangan daripada penyidik sendiri, kapan tepatnya rekonstruksi dan memang sudah dilaksanakan kemarin," ungkapnya.

Dia menambahkan, dirinya akan menanyakan ke pihak penyidik, mengapa para pewarta tak diinformasikan saat pelaksanaan rekonstruksi narkoba itu.

Seperti diketahui, polisi memberikan pengamanan khusus terhadap Afriyani dalam menggelar rekonstruksi terkait kasus kecelakaan maut.

"Polri akan memberikan pengamanan khusus itu dilakukan untuk mengantisipasi ancaman yang ada. Mengingat begitu banyak warga yang membenci tersangka dalam kasus tersebut, Afriyani Susanti," ucap Kepala Bidang Humas Mapolda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto kepada Sindonews di Mapolda Metro Jaya.

Menurutnya, ancaman tersebut baru bisa diketahui saat digelarnya rekonstruksi kecelakaan nantinya. Namun, jumlah personel yang akan diturunkan untuk melakukan pengamanan khusus itu belum dipastikan.

"Kalau mau digelar, kita mau pelajari hari rekonstruksi itu hari kerja atau bukan. Berapa jumlah kendaraan yang lalu lalang pada waktu harinya. Banyak warga mengerubung apa tidak. Dan radius berapa meter, warga yang boleh melihat dari tempat rekonstruksi itu," ujarnya. (wbs)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0544 seconds (0.1#10.140)