Trotoar jadi lapak, 115 pejalan kaki jadi korban
A
A
A
Sindonews.com - Fungsi trotoar sebenarnya diperuntukkan bagi para pejalan kaki. Namun, yang terjadi trotoar malah dimanfaatkan menjadi lapak pedagang. Akibatnya, banyak pejalan kaki menjadi korban lalu lintas.
Data Unit Kecelakaan Lalu Lintas (Laka Lantas) Polres Depok mencatat sepanjang 2011 hingga Februari 2012, sebanyak 115 pejalan kaki menjadi tertabrak kendaraan, sembilan di antaranya tewas di tempat. Ini salah satu penyebabnya hilangnya fungsi trotoar.
“Kami berharap semua saling introspeksi diri. Menghargai hak orang lain tentu akan sangat bijak. Kami bukannya melarang para PKL untuk berdagang. Namun alangkah baiknya jika semua itu tidak harus menganggu kenyaman orang lain,” kata Kasat Lantas Polres Depok Kompol Risto Samudro, di kantornya, Selasa (07/02/12).
Beberapa daerah rawan kecelakaan, lanjut Risto berada di kawasan Jalan Margonda Raya di depan terminal, Pondok Cina, Jalan Raya Bogor dan Pertigaan Parung – Ciputat.
Tidak hanya masalah peralihan fungsi trotoar, tapi beberapa penyebab lainnya yakni minimnya sarana Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) dan tingkat kesadaran pengguna jalan.
“Untuk menyiasati hal itu kami pun sering kali melakukan patroli khusus penerangan lalu lintas yang dilakukan oleh Panling (pengendara patroli keliling). Dan tentunya hal itu akan semakin baik jika didukung oleh kesadaran kita bersama,” tegas Risto.
Sementara itu, Kanit Laka Polres Depok AKP Supriyono mengatakan, pihaknya telah melakukan kanalisasi khusus pejalan kaki.
“Dengan begitu kami tentu berharap angka kecelakaan bagi para pejalan kaki pun dapat terus ditekan. Berdasarkan hasil survei kami, rata-rata pejalan kaki rawan akan kecelakaan pengendara motor,” tutur Supriyono.
Sebelumnya Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Depok Yayan Ariyanto mengatakan pihaknya mengalokasikan anggaran hingga Rp 14 miliar tahun ini untuk pembangunan trotoar di tahap awal dari Jalan Ramanda hingga pertigaan Jalan Siliwangi. Trotoar tersebut rencananya akan dimanfaatkan pula sebagai jalur sepeda. (lin)
Data Unit Kecelakaan Lalu Lintas (Laka Lantas) Polres Depok mencatat sepanjang 2011 hingga Februari 2012, sebanyak 115 pejalan kaki menjadi tertabrak kendaraan, sembilan di antaranya tewas di tempat. Ini salah satu penyebabnya hilangnya fungsi trotoar.
“Kami berharap semua saling introspeksi diri. Menghargai hak orang lain tentu akan sangat bijak. Kami bukannya melarang para PKL untuk berdagang. Namun alangkah baiknya jika semua itu tidak harus menganggu kenyaman orang lain,” kata Kasat Lantas Polres Depok Kompol Risto Samudro, di kantornya, Selasa (07/02/12).
Beberapa daerah rawan kecelakaan, lanjut Risto berada di kawasan Jalan Margonda Raya di depan terminal, Pondok Cina, Jalan Raya Bogor dan Pertigaan Parung – Ciputat.
Tidak hanya masalah peralihan fungsi trotoar, tapi beberapa penyebab lainnya yakni minimnya sarana Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) dan tingkat kesadaran pengguna jalan.
“Untuk menyiasati hal itu kami pun sering kali melakukan patroli khusus penerangan lalu lintas yang dilakukan oleh Panling (pengendara patroli keliling). Dan tentunya hal itu akan semakin baik jika didukung oleh kesadaran kita bersama,” tegas Risto.
Sementara itu, Kanit Laka Polres Depok AKP Supriyono mengatakan, pihaknya telah melakukan kanalisasi khusus pejalan kaki.
“Dengan begitu kami tentu berharap angka kecelakaan bagi para pejalan kaki pun dapat terus ditekan. Berdasarkan hasil survei kami, rata-rata pejalan kaki rawan akan kecelakaan pengendara motor,” tutur Supriyono.
Sebelumnya Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Depok Yayan Ariyanto mengatakan pihaknya mengalokasikan anggaran hingga Rp 14 miliar tahun ini untuk pembangunan trotoar di tahap awal dari Jalan Ramanda hingga pertigaan Jalan Siliwangi. Trotoar tersebut rencananya akan dimanfaatkan pula sebagai jalur sepeda. (lin)
()