Depok pesimistis e-KTP selesai April
A
A
A
Sindonews.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok pesimistis dapat menyelesaikan pelaksanaan pembuatan Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP), sesuai intruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi tepat waktu, pada April 2012.
Hal itu diungkapkan langsung Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Depok Mulyamto. "Kami tidak yakin dapat menyelesaikan program e-KTP pada April 2012," katanya kepada wartawan di Balai Kota Depok, Selasa (31/01/12).
Mulyamto mengaku, Pemkot Depok tidak dapat menyelesaikan pendataan seperti yang diinginkan Kemendagri. Tidak cukup lengkapnya alat perekam data menjadi kendala utama tidak selesainya pembuatan e-KTP tepat waktu. "Kita juga sudah berusaha mengajukan peminjaman alat, tapi sampai sekarang alat tersebut belum juga datang," ungkapnya.
Ditambahkan, baru 274 ribu orang yang terlayani program e-KTP. Sedangkan sisanya, belum bisa terlayani secara maksimal. "Kita masih terus melakukan perbaikan untuk mensukseskan pelayanan e-KTP, totalnya hanya 1,3 juta," jelas Mulyamto.
Rencananya, Pemkot Depok akan membeli alat perekam indentitas sendiri, dengan menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2012. Namun, proses pembelian alat perekam tersebut masih membutuhkan waktu lama. "Itu pun belum tentu barang yang kita pesan langsung ada. Sampai saat ini, saya belum mengetahui apakah alat yang kita pesan ada," tegasnya.
Sementara itu, Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail menegaskan, Pemkot Depok berkomitmen menyukseskan e-KTP dengan membeli alat perekam indentitas sendiri. Dengan menggunakan APBD Depok.
"Pemkot Depok berkomitmen untuk menyukseskan pelayanan e-KTP di setiap kelurahan dengan membeli alat sendiri. Sumber dana pembelian tersebut diambil dari APBD. Harapannya, warga Depok bisa membuat KTP di kelurahan masing-masing. Kita akan membeli alat perekam sendiri, saat ini masih proses tender," terangnya. (san)
Hal itu diungkapkan langsung Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Depok Mulyamto. "Kami tidak yakin dapat menyelesaikan program e-KTP pada April 2012," katanya kepada wartawan di Balai Kota Depok, Selasa (31/01/12).
Mulyamto mengaku, Pemkot Depok tidak dapat menyelesaikan pendataan seperti yang diinginkan Kemendagri. Tidak cukup lengkapnya alat perekam data menjadi kendala utama tidak selesainya pembuatan e-KTP tepat waktu. "Kita juga sudah berusaha mengajukan peminjaman alat, tapi sampai sekarang alat tersebut belum juga datang," ungkapnya.
Ditambahkan, baru 274 ribu orang yang terlayani program e-KTP. Sedangkan sisanya, belum bisa terlayani secara maksimal. "Kita masih terus melakukan perbaikan untuk mensukseskan pelayanan e-KTP, totalnya hanya 1,3 juta," jelas Mulyamto.
Rencananya, Pemkot Depok akan membeli alat perekam indentitas sendiri, dengan menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2012. Namun, proses pembelian alat perekam tersebut masih membutuhkan waktu lama. "Itu pun belum tentu barang yang kita pesan langsung ada. Sampai saat ini, saya belum mengetahui apakah alat yang kita pesan ada," tegasnya.
Sementara itu, Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail menegaskan, Pemkot Depok berkomitmen menyukseskan e-KTP dengan membeli alat perekam indentitas sendiri. Dengan menggunakan APBD Depok.
"Pemkot Depok berkomitmen untuk menyukseskan pelayanan e-KTP di setiap kelurahan dengan membeli alat sendiri. Sumber dana pembelian tersebut diambil dari APBD. Harapannya, warga Depok bisa membuat KTP di kelurahan masing-masing. Kita akan membeli alat perekam sendiri, saat ini masih proses tender," terangnya. (san)
()