Habiskan Rp12,3 M, parkir Istana beda dengan DPR

Jum'at, 27 Januari 2012 - 18:32 WIB
Habiskan Rp12,3 M, parkir...
Habiskan Rp12,3 M, parkir Istana beda dengan DPR
A A A
Sindonews.com - Pihak Istana Negara melalui Kementerian Sekretariat Negara akhirnya angkat bicara terkait anggaran Rp12,3 miliar untuk membangun lahan parkir di lingkungan kepresidenan ini. Angka tersebut empat kali lipat dari anggaran parkir di DPR.

"Agak beda kalau dibanding-bandingkan gitu. Anggarannya tidak sebesar itu. Angka Rp12,3 miliar itu ditawarkan oleh konsultan PT Cipta Karya. Kita memakai PT Adhicon Persada nilainya Rp10,6 miliar. Ini sudah termasuk biaya konsultan," ujar Kepala Biro Tata Usaha dan Humas Kementerian Sekretariat Negara Sugiri saat dihubungi wartawan, Jumat (27/1/2012).

Dia menjelaskan, pembangunan parkir di Istana berbeda dengan di DPR. Hal itu karena lahan parkir Istana dibangun di bawah tanah menggunakan konstruksi beton yang terdiri dari lantai dasar dan basement totalnya 3270 m2.

"Selain itu fasilitas bukan hanya untuk parkir, tetapi juga musala dan koperasi. Lapangan parkir bisa menampung 1.000 motor, ada taman juga," tuturnya.

Sugiri menambahkan, pengerjaannya tersebut dilakukan selama 170 hari, mulai dari Juli hingga Desember 2011. "Sebelum dibangun, kami melakukan lelang terbuka," katanya.

Terkait wajar atau tidaknya angka tersebut untuk membangun lahan parkir, Sugiri menyerahkan ke Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). "Soal kewajaran, kami serahkan semuanya ke BPK," tutupnya.

Sebelumnya, Koordinator Investigasi dan Advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Uchok Sky Khadafi membeberkan bahwa pada tahun anggaran 2011, pihak Istana Kepresidenan dalam hal ini Kementerian Sekretariat Negara mengalokasi anggaran sebesar Rp12,3 miliar untuk pembangunan sarana parkir kendaraan roda dua beserta fasilitas penunjang lainnya.

Uchok menyayangkan sikap pemerintah yang mengambil langkah demikian di saat fasilitas publik sangat minim. "Ini sungguh memprihatinkan. Lihat saja fasilitas publik sangat minin sekali pemeliharaannya, tapi untuk Istana uang negara selalu bebas untuk dihambur-hamburkan. Itu uang pajak rakyat," tutupnya. (wbs)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0574 seconds (0.1#10.140)