Afriani sering pulang dini hari
A
A
A
Sindonews.com - Kehidupan Afriani Susanti di mata tetangganya di Jalan Ganggang Terusan, RT 11 RW 07 nomor 148, Sungai Bambu, Jakarta Utara, tak banyak yang tahu. Kecuali, seringkali pulang malam atau pagi dini hari.
Afriani dikenal sebagai orang yang sangat tertutup dan jarang bergaul dengan masyarakat sekitarnya. "Ya memang dia pulang kerja tengah malam, kadang pagi dan hanya bicara dengan orang rumahnya," ujar seorang tetangga Afriani yang enggan disebutkan namanya seperti dikutip dari Okezone, Senin (23/1/2012).
Disebutkannya, Afriani juga sering sekali membawa mobil orangtuanya. "Dulu sering bawa mobil tapi saat ini mobilnya tidak ada," tambahnya.
Saat ditanyakan mengenai kehidupan Afriani dan keluarga, remaja tersebut tidak mengetahuinya. "Saya enggak tahu lagi Mas, hanya itu saja yang saya tahu," tutupnya.
Seperti diketahui, mobil Xenia yang dikemudikan Afriani mengalami kecelakaan di Jalan Ridwan Rais, Gambir, Jakarta Pusat pukul 11.30 Minggu 22 Januari 2012. Mobil Xenia dengan kecepatan 100 kilometer per jam itu oleng ke kiri, kemudian menabrak sekira 13 orang pejalan kaki. Sembilan tewas, sementara lima lainnya luka dan masih mendapat perawatan di rumah sakit.
Ssebelum berhenti dari lajunya, mobil Xenia maut juga sempat menghantam rantai, tembok dan halte yang ada di depan Kementrian Perdagangan. Beberapa korban juga sempet terseret.
Di dalam mobil tersebut juga terdapat tiga rekan Afriani yang sedang tertidur. Afriani kedapatan mengemudi tanpa dilengkapi dokumen seperti Surat Izin Mengemudi (SIM) A dan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).
Afriani dikenal sebagai orang yang sangat tertutup dan jarang bergaul dengan masyarakat sekitarnya. "Ya memang dia pulang kerja tengah malam, kadang pagi dan hanya bicara dengan orang rumahnya," ujar seorang tetangga Afriani yang enggan disebutkan namanya seperti dikutip dari Okezone, Senin (23/1/2012).
Disebutkannya, Afriani juga sering sekali membawa mobil orangtuanya. "Dulu sering bawa mobil tapi saat ini mobilnya tidak ada," tambahnya.
Saat ditanyakan mengenai kehidupan Afriani dan keluarga, remaja tersebut tidak mengetahuinya. "Saya enggak tahu lagi Mas, hanya itu saja yang saya tahu," tutupnya.
Seperti diketahui, mobil Xenia yang dikemudikan Afriani mengalami kecelakaan di Jalan Ridwan Rais, Gambir, Jakarta Pusat pukul 11.30 Minggu 22 Januari 2012. Mobil Xenia dengan kecepatan 100 kilometer per jam itu oleng ke kiri, kemudian menabrak sekira 13 orang pejalan kaki. Sembilan tewas, sementara lima lainnya luka dan masih mendapat perawatan di rumah sakit.
Ssebelum berhenti dari lajunya, mobil Xenia maut juga sempat menghantam rantai, tembok dan halte yang ada di depan Kementrian Perdagangan. Beberapa korban juga sempet terseret.
Di dalam mobil tersebut juga terdapat tiga rekan Afriani yang sedang tertidur. Afriani kedapatan mengemudi tanpa dilengkapi dokumen seperti Surat Izin Mengemudi (SIM) A dan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).
()