Segera perbaiki pengelolaan KRL!

Sindonews.com - Pemerintah berencana menghapus Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi untuk kendaraan pribadi, dampaknya diperkirakan angkutan publik semakin diminati masyarakat. Transportasi publik terutama Kereta Rel Listrik (KRL) Commuterline diharapkan mampu menampung limpahan dari pengguna kendaraan pribadi.

Sayangnya, pengelola KRL masih bergerak lamban. Tentu saja, para pengguna kendaraan pribadi ini akan memilih kendaraan roda dua (motor) sebagai alat transportasinya ketimbang KRL. Maka, pengguna kendaraan bermotor akan meningkat tajam.

"Ini memprihatinkan mengingat ketepatan jadwal dan kesigapan teknis armada kereta api sangat penting. Terlebih, moda transportasi tersebut merupakan salah satu tulang punggung pergerakan warga ibu kota dari tempat ke tempat lain," ujar Anggota Komisi V (bidang infrastruktur dan perhubungan) DPR RI Yudi Widiana Adia usai menumpang KRL Commuterline dari Stasiun Kalibata menuju Stasiun Sudirman, Kamis (19/1/2012) pagi.

Dia meminta pengelola KRL Jabodetabek bekerja lebih keras dalam memastikan ketepatan jadwal dan kelaikan teknis moda transportasi tersebut. Sehingga tidak ada kerusakan yang menganggu perjalanan kereta.

Pada kesempatan itu dia juga berharap penerapan pelayanan pola baru rute KRL Jabodetabek wajib ditingkatkan kualitasnya. Terutama terkait ketepatan waktu dan sosialisasi rute loop line atau jalur lingkar yang belum lama diberlakukan.

Jangan sampai pola yag bagus seperti itu dianggap gagal, hanya karena lemahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pengelola KRL Jabodetabek. "Saya harap tidak ada lagi penghapusan jadwal atau kerusakan teknis yang tidak terantisipasi sehingga membuat masyarakat tidak terangkut kereta," imbuh politikus Partai Keadilan Sejahtera
(PKS) ini.