PT KA kebingungan atasi ataper
PT KA kebingungan atasi ataper
A
A
A
Sindonews.com - Penumpang nakal tak kunjung jera, walaupun sudah banyak hal yang dlakukan untuk mengurangi penumpang yang naik diatas atap Kereta Rel Listrik (KRL). Mulai dari semprot cat air, kawat berduri, hingga rencana pemasangan bola beton telah diupayakan pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Bahkan PT KA memasang pintu koboi di Stasiun Kalibata untuk mengatasi kenakalan penumpang, tapi masih belum efektif.
Kepala Stasiun Depok Lama Dwi Purwanto mengaku terus berusaha mengurangi jumlah penumpang naik di atap KRL. Di Stasiun Depok Lama memang sudah berkurang, tetapi masih ada saja setiap hari penumpang yang naik di atap KRL.
“Masih ada yang naik. Saya memang tak hitung jumlahnya. Dulu banyak sekarang mulai berkurang. KRL Mania juga turut membantu kami,” jelasnya di kantornya, Jalan Margonda Depok, Kamis (19/1/2012).
Dia menilai, penumpang yang masih naik di atas atap KRL merupakan penumpang yang nakal dan tidak peduli terhadap keselamatannya sendiri. PT KA hanya bertugas mengimbau untuk mencegah adanya korban jiwa.
“Penumpangnya bandel, sudah kami imbau tapi masih saja berbuat demikian. Seharusnya mereka peduli terhadap keselamatannya sendiri. Bagi penumpang yang lain jangan paksakan diri untuk naik kalau sudah penuh,” tandasnya.
Sebelumnya beberapa cara pernah dilakukan pihak stasiun untuk menertibkan penumpang diatas kereta. Seperti yang terjadi di stasiun kereta api Citayam beberapa waktu lalu. Ajakan untuk tidak naik di atas kereta PT KA mendatangkan marawis dan ustad untuk memberikan siraman rohani kepada pengguna kereta yang masih nakal. Namun, cara seperti ternyata belum cukup efektif. Warga masih terlihat naik di atas kereta. (wbs)
Bahkan PT KA memasang pintu koboi di Stasiun Kalibata untuk mengatasi kenakalan penumpang, tapi masih belum efektif.
Kepala Stasiun Depok Lama Dwi Purwanto mengaku terus berusaha mengurangi jumlah penumpang naik di atap KRL. Di Stasiun Depok Lama memang sudah berkurang, tetapi masih ada saja setiap hari penumpang yang naik di atap KRL.
“Masih ada yang naik. Saya memang tak hitung jumlahnya. Dulu banyak sekarang mulai berkurang. KRL Mania juga turut membantu kami,” jelasnya di kantornya, Jalan Margonda Depok, Kamis (19/1/2012).
Dia menilai, penumpang yang masih naik di atas atap KRL merupakan penumpang yang nakal dan tidak peduli terhadap keselamatannya sendiri. PT KA hanya bertugas mengimbau untuk mencegah adanya korban jiwa.
“Penumpangnya bandel, sudah kami imbau tapi masih saja berbuat demikian. Seharusnya mereka peduli terhadap keselamatannya sendiri. Bagi penumpang yang lain jangan paksakan diri untuk naik kalau sudah penuh,” tandasnya.
Sebelumnya beberapa cara pernah dilakukan pihak stasiun untuk menertibkan penumpang diatas kereta. Seperti yang terjadi di stasiun kereta api Citayam beberapa waktu lalu. Ajakan untuk tidak naik di atas kereta PT KA mendatangkan marawis dan ustad untuk memberikan siraman rohani kepada pengguna kereta yang masih nakal. Namun, cara seperti ternyata belum cukup efektif. Warga masih terlihat naik di atas kereta. (wbs)
()
Explore More