Banjir masih ancam tol Tangerang-Merak

Rabu, 18 Januari 2012 - 08:17 WIB
Banjir masih ancam tol Tangerang-Merak
Banjir masih ancam tol Tangerang-Merak
A A A
Sindonews.com– Banjir masih mengancam sebagian wilayah Banten dan Tol Tangerang-Merak. Ini karena puncak musim penghujan diprediksi akan terjadi hingga Februari mendatang.

Walaupun saat ini banjir sudah mulai surut,warga harus tetap waspada dan bisa melakukan evakuasi diri. Wilayah yang rawan banjir adalah Kabupaten Lebak, Pandeglang, Serang, dan Tangerang.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten Suyadi Wiraatmadja memaparkan, dari hasil koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Serang,puncak musim penghujan masih akan terjadi hingga Februari mendatang.

” Namun untuk Maret– April 2012 curah hujan akan semakin berkurang dengan intensitas ringan-sedang, seiring dengan datangnya musim peralihan cuaca awal musim kemarau,” kata Suyadi, Serang, Selasa, 17 Januari 2012.

Dari data BPBD Banten, banjir besar masih berpotensi di beberapa kecamatan di antaranya Banjarsari, Baros, Bojonegara, Bojong, Cigeulis, Cikande, Cikeusal, Cikeusik, Cinangka, Ciruas, Kasemen, Kragilan, Labuan, Malingping, Munjul,Pagelaran, Pamarayan, Pandeglang, Petir, Pontang, Rangkasbitung, Serang, dan Walantaka.

Sedangkan banjir dengan kondisi rendah terjadi di Balaraja, Bayah, Ciledug, Cileles, Cimarga,Kopo,Kresek, Kronjo, Leuwidamar, Pasarkemis, PondokAren,dan Sajira. Menurut Suyadi, kondisi banjir di Banten saat ini secara keseluruhan sudah mulai surut.

BPBD Banten segera melakukan pendataan kerugian akibat banjir yang terjadi pada Jumat (13/1) seperti sawah yang rusak, rumah warga, dan fasilitas infrastruktur lainnya. ”Kami akan segera mendata berapa kerugian akibat banjir. Hasilnya akan dikoordinasikan dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD),” katanya.

Solusi atasi banjir

Pembangunan Waduk Karian di hulu Sungai Ciujung dinilai sebagai solusi untuk mengatasi banjir yang memutus akses jalan tol Tangerang– Merak. Selain Waduk Karian, revitalisasi sungai juga dibutuhkan untuk mengatasi banjir yang terjadi di Pandeglang dan Tangerang. Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah mengatakan, upaya penanganan banjir jangka panjang yaitu membangun Waduk Karian.

Waduk ini akan berfungsi menampung air anak Sungai Ciberang yang mengalir ke Sungai Ciujung yang kerap meluap dan membanjiri ribuan rumah warga hingga jalan tol Tangerang– Merak.

”Ada tiga anak sungai yang masuk ke Sungai Ciujung yaitu Ciberang, Cilaki, dan Cimantri. Untuk jangka panjang Waduk Karian akan menjadi solusi mencegah banjir,” kata Ratu Atut Chosiyah.

Tidak hanya itu, menurut Atut,saat ini juga telah dilakukan pembangunan tanggul sepanjang 5 km dari jalan tol menuju hulu Sungai Ciujung. Namun, tanggul sepanjang itu masih kurang karena tanggul pencegahan banjir di sekitar akses jalan tol Tangerang–Merak memerlukan tanggul sepanjang 12 km.

”Diharapkan, 7 kilometer ini sisanya bisa dibantu oleh PT Marga Mandala Sakti. Kondisi ini juga telah saya sampaikan kepada pemerintah pusat,”ungkapnya.

Sementara pencegahan banjir di wilayah Pandeglang melalui revitalisasi Sungi Cilemer. Salah satu revitalisasi yakni melakukan sodetan terhadap sungai yang berkelok.

”Walaupun banjir tidak semuanya bisa diatasi, setidaknya dapat meminimalisasi,”tuturnya.

Penanganan banjir di wilayah Lebak selatan juga akan menggunakan sodetan di Sungai Cibinuangen. Sodetan ditarget selesai tahun ini.”Begitu juga untuk di Kabupaten Tangerang, kita akan melakukan revitalisasi sungai,”ujarnya.

Sementara itu, bantuan untuk korban banjir terus berdatangan. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengucurkan dana Rp3,9 miliar untuk membantu penanganan bencana banjir di Banten.

Dana yang dikucurkan itu sebesar Rp1 miliar tunai. Sedangkan Rp2,9 miliar dalam bentuk logistik dan peralatan seperti makanan dan peralatan evakuasi dan tenda pengungsian.

Tidak hanya itu, Menteri Sosial (Mensos) Salim Segaf Al- Jufri juga mengunjungi para korban banjir di Desa Undar Andir, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang dan memberikan bantuan Rp1,3 miliar. Bantuan juga banyak diberikan oleh perusahaan-perusahaan yang langsung datang ke lokasi kejadian.

Dari pantauan di lapangan, kondisi banjir di Kabupaten Serang sudah mulai surut. Sedangkan di Kabupaten Lebak masih terjadi hingga 30 cm, tepatnya di Kecamatan Wanasalam.

Di Kabupaten Pandeglang banjir dengan ketinggian 30-40 cm juga masih terjadi dan merendam sebagian rumah warga di antaranya di Kecamatan Panimbang dan Sukaresmi.

Warga masih khawatir banjir akibat luapan Sungai Ciliman Cidurian akan kembali terjadi menyusul hujan kembali turun.”Kondisi banjir sudah mulai surut dan sebagian warga mulai membersihkan rumahnya,”kata Kepala BPBD Pandeglang Rifai.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5645 seconds (0.1#10.140)