Pecat oknum Polisi arogan

Selasa, 17 Januari 2012 - 08:52 WIB
Pecat oknum Polisi arogan
Pecat oknum Polisi arogan
A A A
Sindonews.com – Indonesia Police Watch (IPW) meminta Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo memecat oknum polisi yang bersikap arogan kepada masyarakat.

Permintaan tersebut merespons aksi koboi oknum polisi berinisial I yang melepas tembakan ke udara saat dilarang menerobos jalur bus Transjakarta pada Kamis, 12 Januari lalu. Ketua Presidium IPW Neta S Pane meminta kepolisian tidak memberikan sembarang senjata api kepada anggotanya.

Banyak kasus terjadi akibat oknum- oknum yang tidak bertanggung jawab dalam menggunakan senjata api. ”Kalau perlu, oknum yang bersikap arogan seperti itu langsung dipecat,” kata Neta S Pane, Jakarta, Senin 16 Januari 2012.

Dia melanjutkan, dalam kasus pengawalan seperti itu mestinya sudah ada SOP (standar operasional prosedur) bagaimana mereka bertindak. ”Dengan adanya kasus ini pihak kepolisian harus bisa lebih selektif lagi siapa petugas yang bertugas melakukan pengawalan dengan membawa senjata,”tuturnya.

Seperti diberitakan,oknum I bertindak seperti koboi saat mengawal mobil milik salah satu perusahaan jasa keamanan. Gara-gara dilarang menyerobot busway di Jalan Pramuka, Jakarta Timur,aparat itu melepaskan tembakan ke udara.

Insiden ini terjadi di jalur Transjakarta koridor IV (Pulogadung– Dukuh Atas 2) pada Kamis,12 Januari pukul 08.00 WIB. Saat itu seorang petugas Transjakarta, Rocky, 27, berusaha menghentikan mobil yang menerobos jalur khusus itu. Saat dihentikan,seorang oknum polisi keluar dari mobil Isuzu Panther dengan nomor polisi B 1071 TFV sambil marah-marah dan mengeluarkan ancaman.

Tiba-tiba oknum polisi tersebut melepaskan tembakan ke udara di dekat telinga kiri Rocky. Akibatnya, Rocky mengalami gangguan pendengaran dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat.D, teman I yang mengetahui penembakan itu bukan melerai, namun malah ikut memarahi Rocky. Dua oknum berpangkat brigadir tersebut telah diperiksa Propam Mabes Polri.

Bukan milik Securicor

Sementara itu, Kepala Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta M Akbar menegaskan, mobil yang dikawal I dan D bukan milik perusahaan Securicor (G4S). Pihaknya meminta maaf kepada Securicor karena telah menyampaikan informasi kurang akurat kepada publik. Saat ini polisi masih menyelidiki mobil yang dikawal I dan D. “Atas kekeliruan tersebut, kami minta maaf kepada pihak G4S,”ujarnya.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0380 seconds (0.1#10.140)