Pemisahan kembar siam Syahira-Zakira sukses
Pemisahan kembar siam Syahira-Zakira sukses
A
A
A
Sindonews.com - Operasi pemisahan bayi kembar siam Syahira dan Zakira, anak pertama pasangan Siti Maryam dan Edi Utomo, asal Purwodadi berhasil dilakukan Tim Dokter Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Tim dokter sempat mengalami kesulitan dalam pemisahan di bagian kepala yang menyatu (kraniopagus).
Diketahui kejadian kraniopagus hanya 1 dari 2,5 juta kelahiran hidup. Dibutuhkan operasi besar untuk memisahkan jaringan otak dan kulit kepala. Demikian disampaikan Direktur Medik dan Keperawatan RSCM Dr Soejono kepada Sindonews di RSCM, Jakarta, Kamis (12/1/2012).
“Operasi pemisahan ini cukup sulit saat menyatukan pembuluh darah yang berisiko besar. Sebab, aliran pembuluh ini untuk suplai darah ke kedua otak bayi. Sehingga, risiko pendarahan cukup tinggi,” ujar Soejono.
Dia memaparkan, bagian otak yang menyatu merupakan sebagian besar otak temporal. Bagian ini mengatur fungsi persepsi atau pemahaman, serta sedikit bagian parietal yang mengatur fungsi otak yang berkaitan dengan gerakan motoriknya.
Menurutnya, proses operasi berhasil dan memakan waktu 18 jam. Pada operasi bayi kembar siam ini, banyak risiko yang dapat terjadi, antara lain pendarahan, infeksi dan gangguan tumbuh kembang pascaoperasi.
“Keluarga pasien telah dijelaskan mengenai perkembangan kondisi anaknya, juga berbagai kemungkinan risiko yang dapat terjadi baik pada proses pemisahan dan pascaoperasi,” jelas Soejono.
Dia menambahkan, tim dokter sudah memberikan yang terbaik dalam kasus ini. Kesulitan-kesulitan sudah terlewati tinggal menunggu hasilnya. Sejauh ini tekanan darah Syahira dan Zakira masih normal. "Kita doakan saja semoga Syahira dan Zakira cepat pulih," pungkasnya. (wbs)
Diketahui kejadian kraniopagus hanya 1 dari 2,5 juta kelahiran hidup. Dibutuhkan operasi besar untuk memisahkan jaringan otak dan kulit kepala. Demikian disampaikan Direktur Medik dan Keperawatan RSCM Dr Soejono kepada Sindonews di RSCM, Jakarta, Kamis (12/1/2012).
“Operasi pemisahan ini cukup sulit saat menyatukan pembuluh darah yang berisiko besar. Sebab, aliran pembuluh ini untuk suplai darah ke kedua otak bayi. Sehingga, risiko pendarahan cukup tinggi,” ujar Soejono.
Dia memaparkan, bagian otak yang menyatu merupakan sebagian besar otak temporal. Bagian ini mengatur fungsi persepsi atau pemahaman, serta sedikit bagian parietal yang mengatur fungsi otak yang berkaitan dengan gerakan motoriknya.
Menurutnya, proses operasi berhasil dan memakan waktu 18 jam. Pada operasi bayi kembar siam ini, banyak risiko yang dapat terjadi, antara lain pendarahan, infeksi dan gangguan tumbuh kembang pascaoperasi.
“Keluarga pasien telah dijelaskan mengenai perkembangan kondisi anaknya, juga berbagai kemungkinan risiko yang dapat terjadi baik pada proses pemisahan dan pascaoperasi,” jelas Soejono.
Dia menambahkan, tim dokter sudah memberikan yang terbaik dalam kasus ini. Kesulitan-kesulitan sudah terlewati tinggal menunggu hasilnya. Sejauh ini tekanan darah Syahira dan Zakira masih normal. "Kita doakan saja semoga Syahira dan Zakira cepat pulih," pungkasnya. (wbs)
()
Explore More