20 jam untuk pemisahan kepala kembar siam
A
A
A
Sindonews.com - Operasi pemisahan kepala bayi kembar siam Dahira dan Syarika di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta diperkirakan akan berlangsung lama. Setidaknya membutuhkan waktu sekira 18 hingga 20 jam.
Operasi yang sudah dilakukan sejak pukul 07.00 WIB tadi pagi, saat ini masih berlangsung.
Direktur Medik dan Keperawatan DR dr A CH Soejono mengakui operasi pemisahan kembar siam anak dari pasangan Siti Maryam (31) dan Edi Utomo (30) itu cukup rumit, karena bagian yang menempel terdapat di kepala.
“Kami tahu kepala adalah bagian vital, jadi langkah awal kita harus memisahkan pembuluh darah yang ada di kepala itu terlebih dahulu, kami harus hati-hati,” kata Soejono di RSCM, Jalan Diponegoro, Jakarta, Rabu (11/1/2011).
Setelah dioperasi, kepala bayi akan terdapat luka berupa lubang atau dalam bahasa medik disebut defek, sehingga tim dokter masih harus melakukan operasi lanjutan berupa penutupan defek.
Dokter Ahli Bedah Plastik, dr Chaula saat ini tengah mempersiapkan langkah lanjutan pasca operasi. Dia menjelaskan, operasi penutupan defek harus dilakukan dengan cara memotong kulit bagian tubuh lain.
“Jadi memotong kulit itu harus sesuai dengan disain awal, kita akan pikirkan juga bagaimana menutup defek pasca pemisahan dengan baik," tambahnya.
Menurut Chaula, fase pasca operasi juga tak kalah pentingnya, sebab fase tersebut sangat bergantung pada keberhasilan pemisahan kepala bayi.
Di tempat sama, Dokter Ahli Spesialis Anak Dan Konsultan ICU dr Antonius menambahkan, langkah yang diambil timnya pada awalnya adalah stabilisasi kondisi bayi pasca pembedahan.
"Setelah dilakukan pembedahan, masuk ke icu kita lakukan stabilisasi. Pernapasannya kita jaga. Biasanya setelah dilakukan pembedahan, bayi tidak bernafas, maka akan kami support,” jelasnya.
“Bayi kita buat cukup nyaman, karena pasca pembedahan yang cukup besar dan lama ada nyeri dan sebagainya," imbuhnya.
Selain itu, semua organ tubuh lainnya harus dipantau. "Gula darah kita cek, elektrolit dan lain-lain," jelasnya. (lin)
Operasi yang sudah dilakukan sejak pukul 07.00 WIB tadi pagi, saat ini masih berlangsung.
Direktur Medik dan Keperawatan DR dr A CH Soejono mengakui operasi pemisahan kembar siam anak dari pasangan Siti Maryam (31) dan Edi Utomo (30) itu cukup rumit, karena bagian yang menempel terdapat di kepala.
“Kami tahu kepala adalah bagian vital, jadi langkah awal kita harus memisahkan pembuluh darah yang ada di kepala itu terlebih dahulu, kami harus hati-hati,” kata Soejono di RSCM, Jalan Diponegoro, Jakarta, Rabu (11/1/2011).
Setelah dioperasi, kepala bayi akan terdapat luka berupa lubang atau dalam bahasa medik disebut defek, sehingga tim dokter masih harus melakukan operasi lanjutan berupa penutupan defek.
Dokter Ahli Bedah Plastik, dr Chaula saat ini tengah mempersiapkan langkah lanjutan pasca operasi. Dia menjelaskan, operasi penutupan defek harus dilakukan dengan cara memotong kulit bagian tubuh lain.
“Jadi memotong kulit itu harus sesuai dengan disain awal, kita akan pikirkan juga bagaimana menutup defek pasca pemisahan dengan baik," tambahnya.
Menurut Chaula, fase pasca operasi juga tak kalah pentingnya, sebab fase tersebut sangat bergantung pada keberhasilan pemisahan kepala bayi.
Di tempat sama, Dokter Ahli Spesialis Anak Dan Konsultan ICU dr Antonius menambahkan, langkah yang diambil timnya pada awalnya adalah stabilisasi kondisi bayi pasca pembedahan.
"Setelah dilakukan pembedahan, masuk ke icu kita lakukan stabilisasi. Pernapasannya kita jaga. Biasanya setelah dilakukan pembedahan, bayi tidak bernafas, maka akan kami support,” jelasnya.
“Bayi kita buat cukup nyaman, karena pasca pembedahan yang cukup besar dan lama ada nyeri dan sebagainya," imbuhnya.
Selain itu, semua organ tubuh lainnya harus dipantau. "Gula darah kita cek, elektrolit dan lain-lain," jelasnya. (lin)
()