Operasi pemisahan kepala kembar siam di RSCM
A
A
A
Sindonews.com - Tim dokter Rumah Sakit Cipto Mangukusumo (RSCM), hari ini tengah melakukan operasi pemisahan bayu kembar siam putra dari pasangan Siti Maryam (31) dan Edi Utomo (30).
Dokter mengetahui, bayi tersebut kembar siam setelah usia kandungan berumur 32 minggu. Kemudian 26 November 2011, atau sekitar 37 minggu usia bayi, tim dokter melakukan operasi Caesar. Bayi kembar siam lahir sehat, dengan berat 2,852 gram.
Direktur Medik dan Keperawatan DR dr A CH Soejono mengatakan, kondisi bayi kembar siam tersebut terbilang langka karena kedua kepala bayi menempel.
“Jenis bayi kembar siam ini disebut kraniapagus atau kepala menempel. Jenis ini hanya ada satu dari 2.500.000 kelahiran hidup,” kata Soejono, Rabu (11/1/2012).
Diakui Soejono, kondisi bayi pasca kelahiran secara umum baik, walaupun ditemukan kelainan jantung pada keduanya. Namun demikian, tidak menganggu organ lainnya. “Organ tubuh lainnya berfungsi secara baik,” kata Soejono.
Tim dokter yang akan melakukan operasi yakni, dr Bambang Supriyatno, Dr Sjamsul Azhari, spesialis bedah syarat dr Chaula Sukasah, ahli bedah plastik dr Antonius Pudjiadi, spesialis anak konsultan.
Menurut Soejono, sebelum operasi dilaksanakan terlebih dahulu dilakukan konsultan perinatologi oleh spesialis anak. Memasuki tahap operasi diawali dengan pembiusan oleh ahli anestesi, baru kemudian pemisahan kepala oleh ahli bedah syarat dan terakhir penutupan defek (lubang) oleh ahli bedah plsatik. (lin)
Dokter mengetahui, bayi tersebut kembar siam setelah usia kandungan berumur 32 minggu. Kemudian 26 November 2011, atau sekitar 37 minggu usia bayi, tim dokter melakukan operasi Caesar. Bayi kembar siam lahir sehat, dengan berat 2,852 gram.
Direktur Medik dan Keperawatan DR dr A CH Soejono mengatakan, kondisi bayi kembar siam tersebut terbilang langka karena kedua kepala bayi menempel.
“Jenis bayi kembar siam ini disebut kraniapagus atau kepala menempel. Jenis ini hanya ada satu dari 2.500.000 kelahiran hidup,” kata Soejono, Rabu (11/1/2012).
Diakui Soejono, kondisi bayi pasca kelahiran secara umum baik, walaupun ditemukan kelainan jantung pada keduanya. Namun demikian, tidak menganggu organ lainnya. “Organ tubuh lainnya berfungsi secara baik,” kata Soejono.
Tim dokter yang akan melakukan operasi yakni, dr Bambang Supriyatno, Dr Sjamsul Azhari, spesialis bedah syarat dr Chaula Sukasah, ahli bedah plastik dr Antonius Pudjiadi, spesialis anak konsultan.
Menurut Soejono, sebelum operasi dilaksanakan terlebih dahulu dilakukan konsultan perinatologi oleh spesialis anak. Memasuki tahap operasi diawali dengan pembiusan oleh ahli anestesi, baru kemudian pemisahan kepala oleh ahli bedah syarat dan terakhir penutupan defek (lubang) oleh ahli bedah plsatik. (lin)
()