Kemenkes analisis dugaan kasus flu burung di Jakarta
A
A
A
Sindonews.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan analisis genetik terhadap kasus kematian seseorang berinisial PDY, 23, warga Tanjung Priok, Jakarta Utara, yang diduga terkena virus flu burung.
Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kemenkes Tjandra Yoga Aditama mengatakan, pihaknya sudah melakukan peninjauan ke lapangan terkait kasus kematian warga Jakarta Utara tersebut. Pihaknya juga berkoordinasi dengan Dinas Pertanian/Peternakan setempat.
“Untuk yang pernah melakukan kontak langsung dengan korban juga sudah mendapatkan profilaksis (pengobatan khusus). Kasus yang sedang dirawat juga terus ditangani secara intensif. Analisis genetik virus untuk kasus yang menimpa PDY juga dilakukan,” ujarnya kepada SINDO di Jakarta kemarin.
Anggota Komisi IX DPR Surya Chandra Surapati mengungkapkan, dengan terjadinya kasus baru yang diduga flu burung di daerah sama, itu membuktikan pendataan dan diagnosa yang dilakukan Kemenkes masih lemah. Kemenkes seharusnya menegakkan diagnosa yang benar secara epidemiologis.
“Itu mengulang kembali wabah sebelumnya.Tentunya seharusnya Kemenkes segera bertindak paling tidak untuk mengisolasi daerah. Kasus ini membuktikan pendataan masih lemah dan tidak dilakukan secara berkala,” pungkasnya.
Seperti diketahui, kasus flu burung kembali menyerang warga DKI Jakarta. PDY, 23, warga Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, suspect flu burung, meninggal dunia, Sabtu 7 Januari malam sekitar pukul 23.00 WIB, saat dalam perjalanan dari Rumah Sakit (RS) Satyanegara, Sunter, Jakarta Utara menuju RSUD Tangerang.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Dien Emmawati menuturkan, korban dipastikan meninggalkan karena suspect flu burung. Sebelum meninggal korban sempat mengalami demam dengan kondisi suhu badan panas tinggi pada malam pergantian tahun baru, Sabtu 31 Desember 2011.(*)
Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kemenkes Tjandra Yoga Aditama mengatakan, pihaknya sudah melakukan peninjauan ke lapangan terkait kasus kematian warga Jakarta Utara tersebut. Pihaknya juga berkoordinasi dengan Dinas Pertanian/Peternakan setempat.
“Untuk yang pernah melakukan kontak langsung dengan korban juga sudah mendapatkan profilaksis (pengobatan khusus). Kasus yang sedang dirawat juga terus ditangani secara intensif. Analisis genetik virus untuk kasus yang menimpa PDY juga dilakukan,” ujarnya kepada SINDO di Jakarta kemarin.
Anggota Komisi IX DPR Surya Chandra Surapati mengungkapkan, dengan terjadinya kasus baru yang diduga flu burung di daerah sama, itu membuktikan pendataan dan diagnosa yang dilakukan Kemenkes masih lemah. Kemenkes seharusnya menegakkan diagnosa yang benar secara epidemiologis.
“Itu mengulang kembali wabah sebelumnya.Tentunya seharusnya Kemenkes segera bertindak paling tidak untuk mengisolasi daerah. Kasus ini membuktikan pendataan masih lemah dan tidak dilakukan secara berkala,” pungkasnya.
Seperti diketahui, kasus flu burung kembali menyerang warga DKI Jakarta. PDY, 23, warga Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, suspect flu burung, meninggal dunia, Sabtu 7 Januari malam sekitar pukul 23.00 WIB, saat dalam perjalanan dari Rumah Sakit (RS) Satyanegara, Sunter, Jakarta Utara menuju RSUD Tangerang.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Dien Emmawati menuturkan, korban dipastikan meninggalkan karena suspect flu burung. Sebelum meninggal korban sempat mengalami demam dengan kondisi suhu badan panas tinggi pada malam pergantian tahun baru, Sabtu 31 Desember 2011.(*)
()