Wanadri sukses taklukan Puncak Antartika
Wanadri sukses taklukan Puncak Antartika
A
A
A
Sindonews.com - Tim Ekspedisi 7 Summit - Wanadri Indonesia berhasil mencapai puncak Gunung Vinson Massif di Antartika berketinggian 4,892 mdpl (meter di atas permukaan laut), Sabtu (7/1/2012) pukul 02.21 wib atau Jumat 6 Januari pukul 16.21 wpa.
Sukses tim beranggotakan lima pendaki antara lain Ardeshir Yaftebbi (28), Iwan Irawan (38), Martin Rimbawab (25), Fajri Al Luthfi (25), dan Nurhuda (23) adalah ke enam kali dari tujuh puncak gunung tertinggi di tujuh benua yang berhasil ditaklukan.
Sebelumnya, mereka juga berhasil menaklukan puncak Ndudu ndugu (Cartensz Pyramid) 4.884 - Papua Oceania pada April 2010, Gunung Kilimanjaro 5.892 -Tanzania Afrika Agustus 2010, Elbrus 5.642 - Rusia pada Agustus 2010, Aconcagua 6.962 - Argentina – Amerika Selatan Desember 2010 dan Denali 6.194 pada Mei 2011. Sementara puncak ke 7 yaitu puncak tertinggi dunia Mount Everest menjadi target pendakian pertengahan tahun ini.
Menurut Manajer Camp tim7 Summit, Galih Donikara, proses pendakian dimulai sejak 2 Januari. "Tim berangkat dari Camp-1 (2.750 m) menuju High Camp (3.700 m) pada tanggal 2 Januari 2012, pada pukul 13.40 WPA atau 2 Januari 2012, pukul23.40 WIB dan tim tiba di High Camp (3.700 m)," jelas Galih seperti dikutip okezone, Sabtu (7/1/2012).
Pada 2 Januari 2012, pukul 20.00 WPA 3 Januari 2012, pukul 05.00 WIB) sesuai dengan rencana mereka menimbun barang untuk persiapan pendakian berikutnya di High Camp. Setelah perbekalan di timbun tim kembali turun ke Camp-1 untuk beristirahat serta mempersiapkan summit.
"Rencana melakukan pendakian menuju puncak sedianya tanggal 3 Januari 2012, tapi dibatalkan karena forecast cuaca menunjukkan angin akan datang sangat kencang, dan ini akan menjadikan sangat berbahaya saat tim yang harus melewati fixed line menuju puncak,"jelasnya.
Baru pada 6 Januari tim mendapat kabar cuaca sudah bersahabat, tim memulai merintis summit attack pada tanggal tersebut Pukul 09.00 WPA atau 6 Januari 2012, pukul 23.00 WIB, dan tiba di puncak tertinggi di Antartika tersebut pukul 16.21 WPA atau 7 Januari 2012, pukul 02.00 WIB.
Menurut Galih, perjuangan mencapai puncak tidak mudah, karena pendaki harus berhadapan dengan cuaca yang ekstrem.(lin)
Sukses tim beranggotakan lima pendaki antara lain Ardeshir Yaftebbi (28), Iwan Irawan (38), Martin Rimbawab (25), Fajri Al Luthfi (25), dan Nurhuda (23) adalah ke enam kali dari tujuh puncak gunung tertinggi di tujuh benua yang berhasil ditaklukan.
Sebelumnya, mereka juga berhasil menaklukan puncak Ndudu ndugu (Cartensz Pyramid) 4.884 - Papua Oceania pada April 2010, Gunung Kilimanjaro 5.892 -Tanzania Afrika Agustus 2010, Elbrus 5.642 - Rusia pada Agustus 2010, Aconcagua 6.962 - Argentina – Amerika Selatan Desember 2010 dan Denali 6.194 pada Mei 2011. Sementara puncak ke 7 yaitu puncak tertinggi dunia Mount Everest menjadi target pendakian pertengahan tahun ini.
Menurut Manajer Camp tim7 Summit, Galih Donikara, proses pendakian dimulai sejak 2 Januari. "Tim berangkat dari Camp-1 (2.750 m) menuju High Camp (3.700 m) pada tanggal 2 Januari 2012, pada pukul 13.40 WPA atau 2 Januari 2012, pukul23.40 WIB dan tim tiba di High Camp (3.700 m)," jelas Galih seperti dikutip okezone, Sabtu (7/1/2012).
Pada 2 Januari 2012, pukul 20.00 WPA 3 Januari 2012, pukul 05.00 WIB) sesuai dengan rencana mereka menimbun barang untuk persiapan pendakian berikutnya di High Camp. Setelah perbekalan di timbun tim kembali turun ke Camp-1 untuk beristirahat serta mempersiapkan summit.
"Rencana melakukan pendakian menuju puncak sedianya tanggal 3 Januari 2012, tapi dibatalkan karena forecast cuaca menunjukkan angin akan datang sangat kencang, dan ini akan menjadikan sangat berbahaya saat tim yang harus melewati fixed line menuju puncak,"jelasnya.
Baru pada 6 Januari tim mendapat kabar cuaca sudah bersahabat, tim memulai merintis summit attack pada tanggal tersebut Pukul 09.00 WPA atau 6 Januari 2012, pukul 23.00 WIB, dan tiba di puncak tertinggi di Antartika tersebut pukul 16.21 WPA atau 7 Januari 2012, pukul 02.00 WIB.
Menurut Galih, perjuangan mencapai puncak tidak mudah, karena pendaki harus berhadapan dengan cuaca yang ekstrem.(lin)
()
Explore More