Muara Angke jangan lagi jadi tempat jin buangan
A
A
A
Sindonews.com - Setelah melalui proses pembangunan cukup panjang yakni delapan tahun, Pelabuhan Muara Angke di Penjaringan, Jakarta Utara, akhirnya selesai. Hari ini pelabuhan yang menghabiskan dana sebesar Rp130 miliar itu diresmikan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.
Fauzi Boko akrab dengan sapaan Foke menyambut gembira dengan selesainya pembangunan pelabuhan itu. Dia berharap, terminal kapal itu bisa bermanfaat bagi warga Jakarta dan juga warga Kepulauan Seribu. Setidaknya, dengan pelabuhan itu akan memudahkan mobilitas dan perkembangan ekonomi sekaligus mendekatkan jarak tempuh antara Jakarta dengan Kepulauan Seribu.
"Tapi ini, masih menjadi tempat jin buangan. Jika belum ada daya tarik tersendiri, penumpang masih belum terpanggil ke sini," tutur Foke.
Maka itu, daya tarik di pelabuhan harus terus ditingkatkan dan dikembangkan secepatnya. Foke mengingatkan, agar para awak kapal mengutamakan keselamatan penumpang dengan tetap mematuhi standar yang ditetapkan. "Untuk operasionalisasi tetap berdasarkan ketetapan yang berlaku," tegasnya.
Sementara dari hasil pantauan Sindonews di lokasi, pelabuhan itu cukup luas mencapai 3,4 hektar persegi. Saat ini memang sudah siap beroperasi, sejak diuji coba Desember 2011 lalu, masyarakat sudah memanfaatkannya.
Sudah ada delapan kapal di pelabuhan itu. Dua buah jenis kapal Lumba-lumba kapasitas penumpangnya 50 orang, dan enam buah kapal Kerapu berkapasitas 25 orang penumpang. Kapal-kapal itu telah melayani tiga kali perjalanan yaitu mulai pukul 07.00 WIB, 08.00 WIB, dan pukul 12.00 WIB.
Pelabuhan sudah dilengkapi dengan fasiltias shelter berukuran 270 meter, dermaga, kantor, ruang tunggu, serta parkir luas dengan daya tampung 50 kendaraan. (lin)
Fauzi Boko akrab dengan sapaan Foke menyambut gembira dengan selesainya pembangunan pelabuhan itu. Dia berharap, terminal kapal itu bisa bermanfaat bagi warga Jakarta dan juga warga Kepulauan Seribu. Setidaknya, dengan pelabuhan itu akan memudahkan mobilitas dan perkembangan ekonomi sekaligus mendekatkan jarak tempuh antara Jakarta dengan Kepulauan Seribu.
"Tapi ini, masih menjadi tempat jin buangan. Jika belum ada daya tarik tersendiri, penumpang masih belum terpanggil ke sini," tutur Foke.
Maka itu, daya tarik di pelabuhan harus terus ditingkatkan dan dikembangkan secepatnya. Foke mengingatkan, agar para awak kapal mengutamakan keselamatan penumpang dengan tetap mematuhi standar yang ditetapkan. "Untuk operasionalisasi tetap berdasarkan ketetapan yang berlaku," tegasnya.
Sementara dari hasil pantauan Sindonews di lokasi, pelabuhan itu cukup luas mencapai 3,4 hektar persegi. Saat ini memang sudah siap beroperasi, sejak diuji coba Desember 2011 lalu, masyarakat sudah memanfaatkannya.
Sudah ada delapan kapal di pelabuhan itu. Dua buah jenis kapal Lumba-lumba kapasitas penumpangnya 50 orang, dan enam buah kapal Kerapu berkapasitas 25 orang penumpang. Kapal-kapal itu telah melayani tiga kali perjalanan yaitu mulai pukul 07.00 WIB, 08.00 WIB, dan pukul 12.00 WIB.
Pelabuhan sudah dilengkapi dengan fasiltias shelter berukuran 270 meter, dermaga, kantor, ruang tunggu, serta parkir luas dengan daya tampung 50 kendaraan. (lin)
()