Kebiasaan malas PNS belum berubah
A
A
A
Sindonews.com - Libur pergantian tahun 20011-2012 telah usai. Namun, kebiasaan santai para Pegawai Negeri Sipil (PNS) belum berubah. Mereka masih malas masuk, meski liburan telah usai.
Misalnya, para PNS Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sekira 15 persen, bolos bekerja. Hal ini terlihat dari Sidak yang dilakukan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Bambang Gunawan.
"Namun jika ditemukan PNS yang tidak memiliki izin dan membolos akan, diberi sanksi sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 5 tentang disiplin pegawai,” ujar Bambang, ketika melakukan Sidak, Bogor, Senin (2/1/2012).
Dia mengakui banyak kursi kosong, karena pegawai yang bersangkutan tak masuk. Tapi, pihaknya berjanji untuk menelusuri alasan pegawai yang tidak masuk tersebut. Padahal waktu liburan natal dan tahun baru telah usai.
"Banyaknya yang bolos kerja karena mengajukan izin tahunan dan izin Natal dan Tahun Baru," tukasnya.
Kebiasaan para PNS ini tentu saja bertolak belakang dengan rencana pemerintah untuk memberikan remunerasi kepada para PNS tersebut. Maka itu, wajar jika pengamat Kebijakan Publik Andrinof Chaniago pernah menyarankan pemerintah jangan terlalu fokus dengan remunerasi.
Sebaiknya lebih fokus pada perbaikan di kualitas dan mutu aparatur negaranya itu sendiri. Perbaikan ini bisa diawali paada proses rekrutmen yang dianggap penuh aroma Kolusi Korupsi dan Nepotisme (KKN).
"PNS saat ini sisa perekrutan jaman orde baru. Mereka diterima bukan karena kualitasnya, namun karena mampu membayar atau titipan pejabat,” imbuhnya.
Misalnya, para PNS Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sekira 15 persen, bolos bekerja. Hal ini terlihat dari Sidak yang dilakukan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Bambang Gunawan.
"Namun jika ditemukan PNS yang tidak memiliki izin dan membolos akan, diberi sanksi sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 5 tentang disiplin pegawai,” ujar Bambang, ketika melakukan Sidak, Bogor, Senin (2/1/2012).
Dia mengakui banyak kursi kosong, karena pegawai yang bersangkutan tak masuk. Tapi, pihaknya berjanji untuk menelusuri alasan pegawai yang tidak masuk tersebut. Padahal waktu liburan natal dan tahun baru telah usai.
"Banyaknya yang bolos kerja karena mengajukan izin tahunan dan izin Natal dan Tahun Baru," tukasnya.
Kebiasaan para PNS ini tentu saja bertolak belakang dengan rencana pemerintah untuk memberikan remunerasi kepada para PNS tersebut. Maka itu, wajar jika pengamat Kebijakan Publik Andrinof Chaniago pernah menyarankan pemerintah jangan terlalu fokus dengan remunerasi.
Sebaiknya lebih fokus pada perbaikan di kualitas dan mutu aparatur negaranya itu sendiri. Perbaikan ini bisa diawali paada proses rekrutmen yang dianggap penuh aroma Kolusi Korupsi dan Nepotisme (KKN).
"PNS saat ini sisa perekrutan jaman orde baru. Mereka diterima bukan karena kualitasnya, namun karena mampu membayar atau titipan pejabat,” imbuhnya.
()