Ditutup, Area Makam Masjid Luar Batang Tetap Didatangi Peziarah
A
A
A
JAKARTA - Kawasan makam keramat Al-Habib Husein bin Abybakar dan Habib Abdul Kadir yang berada di kompleks Masjid Jamie Keramat Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, tutup sementara waktu demi pencegahan Covid-19.
Sekretaris Dewan Kesejahteraan Masjid (DKM) Masjid Jamie Keramat Luar Batang, Daeng Mansyur Amin, mengatakan, penutupan makam ini mengikuti imbauan dari pemerintah, dimana tidak diperbolehkan adanya kerumunan masyarakat.
"Selama ini kita mengikuti imbauan pemerintah, sudah tidak ada salat Jumat sejak minggu lalu dan sekarang kita sudah tutup untuk area pemakaman," kata Mansyur, Jumat (3/4/2020).
Seperti diketahui, makam keramat bersejarah ini kerap dikunjungi masyarakat dari dalam dan luar kota Jakarta. Dalam sehari para penjaga masjid memperkirakan pejiarah yang datang bisa mencapai puluhan ribu orang.
"Biasanya kalau satu hari itu bisa mencapai 65.000 orang, sekarang sudah menurun cuma 100 per harinya," Ucapnya.
Meskipun sudah ada pemberitahuan tentang pembatasan penjiarah namum tetap saja masih ada warga yang datang. Sehingga untuk mengantisipasi ini DKM sudah melakukan beberapa proses.
"Ada pengecekan suhu tubuh, cairan sanitizer dan disinfektan yang semua itu sudah kita jalani sejak sebulan ini,"jelasnya.
Untuk ke depan nanti, Mansyur mengatakan akan ada pertemuan dengan pihak RT maupun RW sekitar. Hal ini dilakukan untuk mengeluarkan keterangan secara resmi berupa surat dan sebagaimana untuk mengimbau soal penutupan makam dan yang kurang sehat untuk sholat di rumah serta tidak mengadakan salat Jumat.
Sebelumnya DKM sendiri telah membuat maklumat melalui pesan elektronik terkait penutupan makam kepada para pejiarah dari luar Kota Jakarta.
"Kami melakukan semuanya semaksimal mungkin untuk jaga diri, kebetulan kita banyak kenalan, baik majelis taklim untuk memberitahu ke group bahwa makam tutup sementara," tuturnya.
Sekretaris Dewan Kesejahteraan Masjid (DKM) Masjid Jamie Keramat Luar Batang, Daeng Mansyur Amin, mengatakan, penutupan makam ini mengikuti imbauan dari pemerintah, dimana tidak diperbolehkan adanya kerumunan masyarakat.
"Selama ini kita mengikuti imbauan pemerintah, sudah tidak ada salat Jumat sejak minggu lalu dan sekarang kita sudah tutup untuk area pemakaman," kata Mansyur, Jumat (3/4/2020).
Seperti diketahui, makam keramat bersejarah ini kerap dikunjungi masyarakat dari dalam dan luar kota Jakarta. Dalam sehari para penjaga masjid memperkirakan pejiarah yang datang bisa mencapai puluhan ribu orang.
"Biasanya kalau satu hari itu bisa mencapai 65.000 orang, sekarang sudah menurun cuma 100 per harinya," Ucapnya.
Meskipun sudah ada pemberitahuan tentang pembatasan penjiarah namum tetap saja masih ada warga yang datang. Sehingga untuk mengantisipasi ini DKM sudah melakukan beberapa proses.
"Ada pengecekan suhu tubuh, cairan sanitizer dan disinfektan yang semua itu sudah kita jalani sejak sebulan ini,"jelasnya.
Untuk ke depan nanti, Mansyur mengatakan akan ada pertemuan dengan pihak RT maupun RW sekitar. Hal ini dilakukan untuk mengeluarkan keterangan secara resmi berupa surat dan sebagaimana untuk mengimbau soal penutupan makam dan yang kurang sehat untuk sholat di rumah serta tidak mengadakan salat Jumat.
Sebelumnya DKM sendiri telah membuat maklumat melalui pesan elektronik terkait penutupan makam kepada para pejiarah dari luar Kota Jakarta.
"Kami melakukan semuanya semaksimal mungkin untuk jaga diri, kebetulan kita banyak kenalan, baik majelis taklim untuk memberitahu ke group bahwa makam tutup sementara," tuturnya.
(thm)