20.352 Warga DKI Sudah Jalani Rapid Test Corona, 428 Orang Positif
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 20.532 warga Jakarta telah mengikuti tes rapid virus Corona (Covid-19) yang dilaksanakan sejak 24 Maret 2020. Dari jumlah itu, sebanyak 428 orang dinyatakan positif Covid-19.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Fify Mulyani, mengatakan, sejak 24 Maret lalu hingga Kamis (2/4) pihaktnya telah melaksanakan pendeteksian dini atau rapid test Covid-19 di seluruh wilayah Ibu Kota.
"Kamis 2 April 2020, total sebanyak 20.532 orang yang telah menjalani rapid test. Persentase positif Covid-19 sebesar 2,1%, dengan rincian 428 orang dinyatakan postif Covid-19 dan 20.104 orang dinyatakan negatif," kata Fify Mulyani di Balai KotaDKI Jakarta, Jumat (3/4/2020). (Baca juga: Positif Corona di Indonesia Bertambah Menjadi 1.986 Orang, 181 Meninggal Dunia)
Fify menjelaskan, rapid test diprioritaskan untuk orang-orang yang berisiko menularkan Covid-19, seperti tenaga medis dan orang-orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus pasien dalam pengawasan (PDP).
"Kemudian orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus pasien konfirmasi atau probabel Covid-19, dan Orang Dalam Pemantauan (ODP)," pungkasnya. (Baca juga: Darurat Corona, Persediaan Beras untuk Warga DKI Aman hingga 2 Bulan Mendatang)
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti, sebelumnya mengatakan, apabila hasil rapid test positif, langkah selanjutnya adalah dilakukan pengambilan swab, isolasi mandiri atau dirujuk ke shelter selama menunggu hasil PCR. Apabila kondisi memburuk sebelum hasil PCR diperoleh, maka pasien akan dirujuk ke rumah sakit.
"Sedangkan, jika hasilnya negatif, pasien diinformasikan untuk isolasi mandiri 14 hari. Bila kondisi memburuk, dirujuk ke rumah sakit dan dilakukan pemeriksaan PCR. Memeriksa ulang rapid test (satu kali) pada hari ke 7-10 setelah tes awal," tukasnya.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Fify Mulyani, mengatakan, sejak 24 Maret lalu hingga Kamis (2/4) pihaktnya telah melaksanakan pendeteksian dini atau rapid test Covid-19 di seluruh wilayah Ibu Kota.
"Kamis 2 April 2020, total sebanyak 20.532 orang yang telah menjalani rapid test. Persentase positif Covid-19 sebesar 2,1%, dengan rincian 428 orang dinyatakan postif Covid-19 dan 20.104 orang dinyatakan negatif," kata Fify Mulyani di Balai KotaDKI Jakarta, Jumat (3/4/2020). (Baca juga: Positif Corona di Indonesia Bertambah Menjadi 1.986 Orang, 181 Meninggal Dunia)
Fify menjelaskan, rapid test diprioritaskan untuk orang-orang yang berisiko menularkan Covid-19, seperti tenaga medis dan orang-orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus pasien dalam pengawasan (PDP).
"Kemudian orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus pasien konfirmasi atau probabel Covid-19, dan Orang Dalam Pemantauan (ODP)," pungkasnya. (Baca juga: Darurat Corona, Persediaan Beras untuk Warga DKI Aman hingga 2 Bulan Mendatang)
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti, sebelumnya mengatakan, apabila hasil rapid test positif, langkah selanjutnya adalah dilakukan pengambilan swab, isolasi mandiri atau dirujuk ke shelter selama menunggu hasil PCR. Apabila kondisi memburuk sebelum hasil PCR diperoleh, maka pasien akan dirujuk ke rumah sakit.
"Sedangkan, jika hasilnya negatif, pasien diinformasikan untuk isolasi mandiri 14 hari. Bila kondisi memburuk, dirujuk ke rumah sakit dan dilakukan pemeriksaan PCR. Memeriksa ulang rapid test (satu kali) pada hari ke 7-10 setelah tes awal," tukasnya.
(thm)