Begini Perjuangan Kurir Ekspedisi di Tengah Wabah Corona

Rabu, 01 April 2020 - 17:00 WIB
Begini Perjuangan Kurir Ekspedisi di Tengah Wabah Corona
Begini Perjuangan Kurir Ekspedisi di Tengah Wabah Corona
A A A
JAKARTA - Disaat pekerja lain dapat bekerja dari rumah atau work from home (WFH) akibat wabah Covid-19 , masih ada orang lain yang berjibaku di lapangan demi mencari nafkah. Salah satunya yakni kurir ekspedisi pengiriman barang.

Kurir Ekspedisi bernama Farizal Rochman (27) misalnya. Dia terus bekerja menjemput dan mengantarkan barang kepada konsumen. Hal itu bukan merupakan pilihan namun menjadi sebuah keharusan sebagai seorang kurir.

"Kebutuhan keluarga saya yang harus tetap terpenuhi, selain itu ini merupakan amanah yang dititipkan konsumen dalam bentuk paket. Apalagi meningkatnya permintaan konsumen dalam melakukan pengiriman paket sehingga dirasa tidak mungkin untuk tidak kerja," kata Farizal kepada SINDOnews, Rabu (1/3/2020).

Setiap hari, Farizal harus berada di kantor pukul 08.00 WIB. Bersama kuda besinya itu, dia mulai mengemas barang-barang untuk dikirimkan kepada konsumen. Tak ada yang tahu apakah di paket tersebut telah terpapar Corona atau tidak.

Belum lagi saat harus menelusuri jalan-jalan yang masuk ke dalam zona merah penyebaran Covid-19. Terlebih, dia harus bertemu dengan penerima barang di area penyebaran yang cukup tinggi.

"Dukanya beberapa area yang melakukan local lockdown sehingga menyulitkan akses yang akan dituju para kurir ke tujuan," ungkapnya.
Para pejuang paket ini menempati garda terdepan setelah tim medis dan aparat yang masih bekerja di kala virus asal Wuhan itu menyebar.

Rasa takut akan paparan Covid-19 ada. Namun, sebagai manusia biasa, Farizal tetap berikhtiar dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) dan tetap menjaga kebersihan lewat mencuci tangan.

"Ya tentu takut, tapi selalu melakukan langkah antisipasi yakni sering cuci tangan dengan sabun, menggunakan masker penutup hidung dan mulut. APD hanya masker dan sarung tangan, dan disediakan hand sanitizer oleh perusahaan," tambahnya.

Beruntung, perusahaannya menyiapkan sejumlah standar mengirimkan barang kepada konsumen."Perusahaan punya SOP yakni jarak aman antara kurir-konsumen, kurir meminta izin untuk menanda tangani bukti pengiriman sendiri bukan konsumen yang tanda tangan, kalau dari diri sendiri ya sering-sering cuci tangan pakai sabun," kata Pria yang tinggal di Perumnas 1 Bekasi.

Meskipun tetap bekerja saat Corona menyebar, namun dia berpesan kepada para pekerja khususnya kurir untuk tetap semangat dan menjaga diri."Semoga para kurir yang hingga saat ini masih bekerja tetap semangat dan diberikan kesehatan sehingga tetap bisa menafkahi keluarga tercinta, ingat selalu langkah pencegahan mulai dari cuci tangan pakai sabun, dan tidak menyentuh apa pun secara sembarangan di manapun. Semoga pandemi corona ini segera berakhir dan masyarakat bisa kembali beraktivitas secara normal," ucap Farizal.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4253 seconds (0.1#10.140)