Wakil Wali Kota: Puasa Medsos Bikin Pak Bima Kondisinya Stabil
A
A
A
BOGOR - Meski tak ada penambahan jumlah pasien positif Coronavirus Disease (Covid-19) di Kota Bogor hingga Rabu (25/3/2020), namun demikian belum ada satupun enam dari tujuh orang dan satu di antaranya Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto yang dirawat di RS rujukan, sembuh dari wabah ini.
"Pak Bima kondisinya stabil. Puasa medsos (media sosial) membuat beliau lebih sehat katanya," ujar Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim saat dikonfirmasi terkait perkembangan data jumlah kasus hasil monitoring tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Bogor, Rabu (25/03).
Sementara itu, berdasarkan keterangan pers Juru Bicara Pemkot Bogor Untuk Siaga Corona Kota Bogor, Sri Nowo Retno, yang juga menjabat Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, hingga pukul 14.00 WIB Rabu (25/3) jumlah pasien terkonfirmasi positif masih sama seperti hari sebelumnya yakni tujuh orang.
"Dengan rincian terkonfirmasi Positif Covid-19 sejumlah 7 orang, belum ada yang selesai atau sembuh. Masih dalam pengawasan RS sebanyak 6 orang dan meninggal satu orang," ujarnya. (Baca: Positif Corona, Wali Kota Bogor Diisolasi di RSUD Kota Bogor)
Selain adanya penambahan jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang sehari sebelumnya Selasa (24/3), ODP mencapai 283 orang, hari ini Rabu (25/3) menjadi 375 orang. "Dengan rincian selesai 32 orang dan masih dalam pemantauan sebanyak 343 orang," katanya.
Bahkan yang lebih mencengangkan lagi, meski jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) penambahannya sedikit sehari sebelumnya total hanya 14 orang. "Hari ini menjadi 18 orang, selesai 4 orang, masih dalam pengawasan RS 11 orang dan meninggal dunia yang sebelumnya dua orang menjadi tiga orang. Tiga orang yang meninggal dalam Status PDP, saat ini masih menunggu hasil laboratorium swab dari Litbangkes Kementrian Kesehatan Republik Indonesia," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Dosen Sekolah Bisnis yang juga Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University Aji Hermawan diduga berstatus PDP Covid-19, meninggal dunia pukul 03.00 WIB, Rabu (25/3).
Menurut Rektor IPB University Arif Satria, meski almarhum sempat didiagnosa sakit tipes, tapi dalam perkembangannya telah dilakukan tes swab Covid-19.
"Tetapi hingga kini hasilnya belum keluar. Sebagai antisipasi, Crisis Center IPB University meminta seluruh pihak yang berkontak dengan almarhum dalam 14 hari terakhir untuk melapor ke Kontak Layanan Crisis Center dan melakukan karantina mandiri, hingga hasil tes Swab diperoleh. Kita berharap hasil tes Swab-nya negatif, " kata Arif dalam keterangan persnya.
"Pak Bima kondisinya stabil. Puasa medsos (media sosial) membuat beliau lebih sehat katanya," ujar Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim saat dikonfirmasi terkait perkembangan data jumlah kasus hasil monitoring tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Bogor, Rabu (25/03).
Sementara itu, berdasarkan keterangan pers Juru Bicara Pemkot Bogor Untuk Siaga Corona Kota Bogor, Sri Nowo Retno, yang juga menjabat Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, hingga pukul 14.00 WIB Rabu (25/3) jumlah pasien terkonfirmasi positif masih sama seperti hari sebelumnya yakni tujuh orang.
"Dengan rincian terkonfirmasi Positif Covid-19 sejumlah 7 orang, belum ada yang selesai atau sembuh. Masih dalam pengawasan RS sebanyak 6 orang dan meninggal satu orang," ujarnya. (Baca: Positif Corona, Wali Kota Bogor Diisolasi di RSUD Kota Bogor)
Selain adanya penambahan jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang sehari sebelumnya Selasa (24/3), ODP mencapai 283 orang, hari ini Rabu (25/3) menjadi 375 orang. "Dengan rincian selesai 32 orang dan masih dalam pemantauan sebanyak 343 orang," katanya.
Bahkan yang lebih mencengangkan lagi, meski jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) penambahannya sedikit sehari sebelumnya total hanya 14 orang. "Hari ini menjadi 18 orang, selesai 4 orang, masih dalam pengawasan RS 11 orang dan meninggal dunia yang sebelumnya dua orang menjadi tiga orang. Tiga orang yang meninggal dalam Status PDP, saat ini masih menunggu hasil laboratorium swab dari Litbangkes Kementrian Kesehatan Republik Indonesia," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Dosen Sekolah Bisnis yang juga Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University Aji Hermawan diduga berstatus PDP Covid-19, meninggal dunia pukul 03.00 WIB, Rabu (25/3).
Menurut Rektor IPB University Arif Satria, meski almarhum sempat didiagnosa sakit tipes, tapi dalam perkembangannya telah dilakukan tes swab Covid-19.
"Tetapi hingga kini hasilnya belum keluar. Sebagai antisipasi, Crisis Center IPB University meminta seluruh pihak yang berkontak dengan almarhum dalam 14 hari terakhir untuk melapor ke Kontak Layanan Crisis Center dan melakukan karantina mandiri, hingga hasil tes Swab diperoleh. Kita berharap hasil tes Swab-nya negatif, " kata Arif dalam keterangan persnya.
(thm)