Wabah Corona di Tangsel Meluas, Jumlah Positif Capai 15 Orang
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Jumlah positif Corona di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) naik tajam. Dari total 6 orang yang terkonfirmasi positif Corona, pada kemarin menjadi 15 orang pada hari ini.
Tidak hanya data positif, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) pun hari ini mengalami kenaikan menjadi 164 orang, dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) menjadi 79 orang. Jumlah pasien ini tersebar di 7 kecamatan.
Menurut Juru Bicara Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Kota Tangsel Tulus Muladiyono, setiap hari pihaknya mendapat banyak laporan Corona dari masyarakat. Namun tidak semua laporan terkonfirmasi.
"Update terkini Covid-19 di Kota Tangsel, hingga 24 Maret jam 3 sore, jumlah ODP 164 orang, PDP 79 orang, dan kasus terkonfirmasi atau positif 15 orang. Sedangkan korban meninggal 4 orang," kata Tulus, Selasa (24/3/2020).
Meluasnya wabah Corona membuat warga resah. Bahkan berimbas pada aksi spontan menolak lingkungan rumahnya dijadikan tempat pemakaman pasien Corona.
Aksi penolakan warga ini terjadi di sejumlah tempat. Warga khawatir mayat pasien Corona akan menimbulkan wabah penyakit yang telah menelan 4 korban jiwa tersebut.
Sutikno, salah seorang warga di Kavling, RT 01/04, Serpong, mengatakan, warga menolak korban meninggal akibat positif virus Corona dimakamkan di area pemakaman Bingbin yang dekat lingkungan rumah tinggalnya.
"Tadi itu ada 30 orang yang kumpul. Mereka takut tertular virus Corona dari yang dikubur itu," kata Sutikno, salah seorang warga di lokasi, Kavling, Serpong.
Menurutnya, warga cemas jika virus Corona dari jenazah yang dimakamkan akan menular. Warga akhirnya berkerumun. Aksi warga ini sempat menimbulkan kecemasan, apalagi sempat beredar pesan berantai.
"Ya, tadi kami memang melihat ada pesan berantai yang mengatasnamakan Lurah Serpong Iing Solihin. Pesan itu bertuliskan bahwa TPU di kawasan itu dijadikan tempat pemakaman pasien Corona," ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengaku belum mendapatkan laporan terkait aksi penolakan warga Serpong dari jajarannya.
Dia pun berharap warga dapat mengerti hal ini. Karena wabah virus ini sudah meluas, dan jenazah yang telah dikubur tidak akan menularkan warga lain dan menimbulkan wabah Corona baru di lingkungan makam itu.
"Saya belum dapat info itu, tapi saya berharap tidak terjadi seperti itu. Saya sampaikan kepad warga bahwa pasien yang dimakamkan aman buat lingkungan, tidak akan menularkan wabah ke warga," tukasnya.
Tidak hanya data positif, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) pun hari ini mengalami kenaikan menjadi 164 orang, dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) menjadi 79 orang. Jumlah pasien ini tersebar di 7 kecamatan.
Menurut Juru Bicara Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Kota Tangsel Tulus Muladiyono, setiap hari pihaknya mendapat banyak laporan Corona dari masyarakat. Namun tidak semua laporan terkonfirmasi.
"Update terkini Covid-19 di Kota Tangsel, hingga 24 Maret jam 3 sore, jumlah ODP 164 orang, PDP 79 orang, dan kasus terkonfirmasi atau positif 15 orang. Sedangkan korban meninggal 4 orang," kata Tulus, Selasa (24/3/2020).
Meluasnya wabah Corona membuat warga resah. Bahkan berimbas pada aksi spontan menolak lingkungan rumahnya dijadikan tempat pemakaman pasien Corona.
Aksi penolakan warga ini terjadi di sejumlah tempat. Warga khawatir mayat pasien Corona akan menimbulkan wabah penyakit yang telah menelan 4 korban jiwa tersebut.
Sutikno, salah seorang warga di Kavling, RT 01/04, Serpong, mengatakan, warga menolak korban meninggal akibat positif virus Corona dimakamkan di area pemakaman Bingbin yang dekat lingkungan rumah tinggalnya.
"Tadi itu ada 30 orang yang kumpul. Mereka takut tertular virus Corona dari yang dikubur itu," kata Sutikno, salah seorang warga di lokasi, Kavling, Serpong.
Menurutnya, warga cemas jika virus Corona dari jenazah yang dimakamkan akan menular. Warga akhirnya berkerumun. Aksi warga ini sempat menimbulkan kecemasan, apalagi sempat beredar pesan berantai.
"Ya, tadi kami memang melihat ada pesan berantai yang mengatasnamakan Lurah Serpong Iing Solihin. Pesan itu bertuliskan bahwa TPU di kawasan itu dijadikan tempat pemakaman pasien Corona," ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengaku belum mendapatkan laporan terkait aksi penolakan warga Serpong dari jajarannya.
Dia pun berharap warga dapat mengerti hal ini. Karena wabah virus ini sudah meluas, dan jenazah yang telah dikubur tidak akan menularkan warga lain dan menimbulkan wabah Corona baru di lingkungan makam itu.
"Saya belum dapat info itu, tapi saya berharap tidak terjadi seperti itu. Saya sampaikan kepad warga bahwa pasien yang dimakamkan aman buat lingkungan, tidak akan menularkan wabah ke warga," tukasnya.
(thm)