Sempat Wawancarai Bima Arya, 22 Jurnalis Berstatus ODP Cek Kesehatan di RSUD Bogor

Sabtu, 21 Maret 2020 - 14:21 WIB
Sempat Wawancarai Bima...
Sempat Wawancarai Bima Arya, 22 Jurnalis Berstatus ODP Cek Kesehatan di RSUD Bogor
A A A
BOGOR - Sebanyak 22 jurnalis dari berbagai media cetak, online, televisi nasional maupun lokal yang sempat mewawancarai Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto sebelum dinyatakan positif virus Corona baik dengan cara konferensi pers maupun door stop interview mulai menjalani pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor, Sabtu (21/03/2020) siang.

Berdasarkan data diperoleh, puluhan jurnalis ini merupakan para pewarta yang biasa meliput wilayah Kota/Kabupaten Bogor. Bahkan, alasan mereka wajib menjalani pemeriksaan atau medical check up (MCU) karena semuanya memiliki riwayat kontak langsung dengan Bima Arya sepulang dari Azerbaijan dan Turki di kediaman pribadinya, Pendopo 6, Perumahan Baranangsiang Indah, Bogor Timur, Kota Bogor, pada Senin, 16 Maret 2020 petang.

"Akhirnya ada kabar juga diperiksa, soalnya sejak awal diumumkannya Wali Kota kena covid-19, jujur saya merasa tidak tenang. Mau pulang ke rumah, takut saya sudah positif terus tertular ke keluarga. Tinggal di kosan membosankan, karena sesuai instruksi Dinkes kita yang ODP harus menjalani protokol kesehatan di antaranya self isolated dan social distancing," ungkap Solihin salah satu wartawan media onine nasional saat ditemui di Bogor, Sabtu (21/03/2020).

Jurnalis lainnya, Putra Ramadhan mengaku tak tenang dan sebelum mengetahui kondisi fisiknya betul terbebas virus Covid-19, sebab dijelaskan sesuai protokol kesehatan seseorang yang dalam sempat melakukan kontak secara langsung pasien positif itu disebut sebagai orang dalam pemantauan (ODP).

"Nah saya sempat mengikuti beberapakali kali kegiatan Wali Kota Bogor, baik sebelum berangkat kunjungan kerja ke Turki dan Azerbaijan. Saya juga sempat hadir mengikuti konferensi pers yang digelar Bima Arya dikediamannya," ujarnya. (Baca: Sebelum Positif Corona, Bima Arya Konferensi Pers Tanpa Mengenakan Masker)

Bahkan, Putra juga sempat khawatir dan mempertanyakan saat konferensi pers terkait hasil kunjungan kerjanya di dua negara selama sepekan yang dihadiri Bima Arya beserta rombongan pejabat Pemkot Bogor, alasan tak alat pelindung diri (APD) atau masker.

"Padahal dia (Walikota) sudah jelas sejak awal berangkat dari Bogor ke Turki dan Azerbaijan, Dinkes Kota Bogor menetapkan salah satu ODP Covid-19 itu adalah Wali Kota, tapi kenapa setibanya di Bandara Soetta dan rumahnya melepas masker," ungkap Putra.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim mengaku seluruh elemen yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pimpinan Dareah (Forkopimda) menyepakati untuk menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) COVID-19 di Kota Bogor.

"Kami, jajaran Forkopimda bersama unsur pimpinan DPRD meningkatkan status KLB COVID-19 di Kota Bogor. Untuk itu, segala daya upaya dan langkah kebijakan yang kami ambil bersama-sama ini dalam rangka mencegah dan mengurangi penyebaran virus corona di Kota Bogor ini. Untuk itu kami meminta dukungan dari semua pihak agar bencana ini bisa tertangani dengan cepat," ujar Dedie.

Pasca-penetapan status KLB COVID-19 Kota Bogor, Dedie menyampaikan, hingga kini terdata sebanyak 143 warga yang bersatus ODP. Dari jumlah tersebut, 21 orang di antaranya telah dinyatakan negatif, sementara 122 orang sisanya masih dalam pemantauan.

Selain ODP, Dedie juga menyampaikan data sementara jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang tercatat oleh tim Satgas COVID-19 Pemkot Bogor berjumlah 9 orang berstatus PDP.

"Dari jumlah itu, satu orang diantaranya telah dinyatakan selesai, sementara 8 lainnya masih berstatus dalam pemantauan. Sedangkan jumlah yang positif terpapar Virus Corona di Kota Bogor saat ini berjumlah tiga orang," ucapnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9718 seconds (0.1#10.140)