Gojek Dukung Kerja dari Rumah untuk Tekan Penularan Virus Corona
A
A
A
JAKARTA - Imbauan Pemerintah untuk mengurangi interaksi sosial dalam rangka menekan angka penularan virus Corona, salah satunya dengan bekerja dari rumah disambut baik oleh sejumlah perusahaan startup. Salah satu perusahaan yang mendukung kebijakan tersebut ialah Gojek.
Pakar Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) Hasbullah Thabrany menilai keputusan yang diambil oleh berbagai perusahaan dengan menerapkan kebijakan work from home (WFH) adalah langkah yang tepat. Selagi virus Covid-19 mewabah, lanjut dia, pendekatan kebijakan seperti WFH maupun protokol untuk mengurangi kontak dengan orang lain, bisa jadi ampuh menekan angka penularan virus Corona.
Virus ini, menurut Hasbullah, bisa menular melalui kontak langsung dengan benda yang terpapar. Penularan langsung lewat cairan tubuh, seperti liur maupun cairan yang berasal dari bersin dan batuk.
Hasbullah menilai, ruang publik dan transportasi umum, punya potensi penyebaran Corona yang tinggi. Jadi, jika tidak ada WFH sebagai bagian dari distansi sosial, maka penularan Covid-19 akan lebih luas dan tempo singkat, karena itu perlunya kampanye tersebut.
Namun memang tidak 100% bisa diharapkan berhasil, tetapi sebagai upaya menekan risiko itu penting. Persoalannya, kata Hasbullah, tak jarang orang yang tengah menderita sakit dan telah mengidap Covid-19 tidak menyadari kondisi kesehatan dirinya.
Alhasil, tanpa sadar orang yang terpapar virus itu menyebarkan wabah, karena sewaktu bersin dan batuk cairan tubuhnya melekat ke mana-mana, apalagi setelah itu mereka menyentuh langsung benda-benda di sekitar."Terlebih lagi, inkubasi virus berlangsung selama 14 hari. Selama itu pula, si penderita punya potensi menularkan wabah kepada orang sekitar," ucapnya.
Gojek diketahui turut menerapkan kebijakan WFH untuk karyawannya yang ditempatkan di kantor pusat Gojek di Indonesia, India, Singapura dan Filipina. Co-CEO Gojek Andre Soelistyo dalam laman Linkedin-nya mengatakan, jika keselamatan dan keamanan setiap orang, baik yang berada di dalam maupun di luar ekosistem perusahaan daring itu, merupakan prioritas utama Gojek.
"Kami kira semua orang dapat berperan dalam menekan penularan virus Corona dan kita sebaiknya melakukan apa yang kita bisa untuk menjaga jarak sehingga terhindar dari potensi penularannya. Untuk itu saya mendorong seluruh dunia usaha untuk mendukung kebijakan social distancing yang berlaku di seluruh dunia ini,” tuturnya.
Terkait hal tersebut, Gojek juga berencana memperluas penerapan kebijakan itu pada wilayah lain yang menjadi lokasi operasionalnya. Selain itu, Gojek juga telah mengeluarkan panduan untuk bekerja dari rumah agar tetap produktif, termasuk di antaranya dengan menetapkan perangkat komunikasi yang tepat serta menetapkan jam kerja yang efektif bagi seluruh tim untuk tetap dapat berkoordinasi satu sama lain dalam menyelesaikan pekerjaan meskipun secara remote.
Pakar Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) Hasbullah Thabrany menilai keputusan yang diambil oleh berbagai perusahaan dengan menerapkan kebijakan work from home (WFH) adalah langkah yang tepat. Selagi virus Covid-19 mewabah, lanjut dia, pendekatan kebijakan seperti WFH maupun protokol untuk mengurangi kontak dengan orang lain, bisa jadi ampuh menekan angka penularan virus Corona.
Virus ini, menurut Hasbullah, bisa menular melalui kontak langsung dengan benda yang terpapar. Penularan langsung lewat cairan tubuh, seperti liur maupun cairan yang berasal dari bersin dan batuk.
Hasbullah menilai, ruang publik dan transportasi umum, punya potensi penyebaran Corona yang tinggi. Jadi, jika tidak ada WFH sebagai bagian dari distansi sosial, maka penularan Covid-19 akan lebih luas dan tempo singkat, karena itu perlunya kampanye tersebut.
Namun memang tidak 100% bisa diharapkan berhasil, tetapi sebagai upaya menekan risiko itu penting. Persoalannya, kata Hasbullah, tak jarang orang yang tengah menderita sakit dan telah mengidap Covid-19 tidak menyadari kondisi kesehatan dirinya.
Alhasil, tanpa sadar orang yang terpapar virus itu menyebarkan wabah, karena sewaktu bersin dan batuk cairan tubuhnya melekat ke mana-mana, apalagi setelah itu mereka menyentuh langsung benda-benda di sekitar."Terlebih lagi, inkubasi virus berlangsung selama 14 hari. Selama itu pula, si penderita punya potensi menularkan wabah kepada orang sekitar," ucapnya.
Gojek diketahui turut menerapkan kebijakan WFH untuk karyawannya yang ditempatkan di kantor pusat Gojek di Indonesia, India, Singapura dan Filipina. Co-CEO Gojek Andre Soelistyo dalam laman Linkedin-nya mengatakan, jika keselamatan dan keamanan setiap orang, baik yang berada di dalam maupun di luar ekosistem perusahaan daring itu, merupakan prioritas utama Gojek.
"Kami kira semua orang dapat berperan dalam menekan penularan virus Corona dan kita sebaiknya melakukan apa yang kita bisa untuk menjaga jarak sehingga terhindar dari potensi penularannya. Untuk itu saya mendorong seluruh dunia usaha untuk mendukung kebijakan social distancing yang berlaku di seluruh dunia ini,” tuturnya.
Terkait hal tersebut, Gojek juga berencana memperluas penerapan kebijakan itu pada wilayah lain yang menjadi lokasi operasionalnya. Selain itu, Gojek juga telah mengeluarkan panduan untuk bekerja dari rumah agar tetap produktif, termasuk di antaranya dengan menetapkan perangkat komunikasi yang tepat serta menetapkan jam kerja yang efektif bagi seluruh tim untuk tetap dapat berkoordinasi satu sama lain dalam menyelesaikan pekerjaan meskipun secara remote.
(whb)