Dua Warga Bogor Meninggal Akibat DBD, Waspadai Pancaroba

Senin, 09 Maret 2020 - 21:35 WIB
Dua Warga Bogor Meninggal...
Dua Warga Bogor Meninggal Akibat DBD, Waspadai Pancaroba
A A A
BOGOR - Proses peralihan musim dari hujan ke kemarau atau pancaroba perlu diwaspadai. Pasalnya, dalam tiga bulan terakhir atau triwulan pertama 2020 ini, sudah ada dua warga Kota Bogor yang meninggal dunia akibat penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

"Pendataan dari 22 rumah sakit dan puskesmas rawat inap di Kota Bogor, belum melaporkan keseluruhan data penderita sakit maupun yang meninggal dunia. Tapi memang sudah ada 1 orang (Februari) yang meninggal dan tambahan 1 orang (Maret) lagi," ungkap Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim, kepada wartawan, Senin (9/3/2020) petang.

Dengan adanya kasus korban DBD dalam triwulan pertama itu, pihaknya memastikan hal tersebut belum termasuk kejadian luar biasa (KLB). "Karena dari sisi kuantitas belum bisa dikategorikan KLB. Sebagai perbandingan saja, Kabupaten Sikka di NTT dikategorikan KLB dimana jumlah pasien di saat bersamaan ada 1.000-an kasus," ujarnya.

Ia menyebutkan, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Bogor, pada triwulan pertama 2020 terdapat 60 kasus pasien yang dirawat di beberapa rumah sakit. Dari jumlah itu dua pasien dinyatakan meninggal dunia.

"Perbandingan di triwulan pertama tahun 2019 ada 170 kasus pasien dirawat dan meninggal dunia lima orang. Adapun kasus meninggal di Maret 2020 ada 1 orang sudah dalam keadaan DSS (dengue shock syndrome) dirawat di PICU namun tidak tertolong. Korban meninggal kedua pun kurang lebih sama, dan keduanya warga Sempur," tukasnya.

Untuk itu, Pemkot mengimbau kepada masyarakat agar di situasi peralihan musim atau pancaroba ini wajib mewaspadai segala macam wabah penyakit.

"Saya sudah instruksikan kepada camat serta lurah untuk melaksanakan koordinasi melaksanakan pemantauan lebih intensif bagi Jumantik agar menerapkan langkah 3M (Menguras, Mengubur dan Membersihkan genangan air)," ucapnya.

Untuk diketahui, Alisha (6), merupakan salah satu dari dua korban DBD meninggal asal Kelurahan Sempur, Bogor Tengah. Alisha meninggal dunia di RS Ummi Kota Bogor pada Jumat (6/3) lalu.

Humas RS Ummi Kota Bogor Chaerudin membenarkan adanya pasien meninggal dunia karena DBD. Sebelum meninggal, korban masuk ke IGD sudah dalam kondisi shock. "Iya betul, datang ke RS Ummi sudah dalam keadaan shock," kata Chaerudin.

Berdasarkan keterangan dari keluarga, kata Chaerudin, korban memang sempat melakukan pemeriksaan sebelumnya ke puskesmas dan rumah sakit lain, hingga akhirnya dibawa ke RS Ummi.

"Keterangan keluarga korban itu sempat dibawa ke puskesmas dulu, kemudian ke RS Mulia dan dibawa pulang. Beberapa hari kemudian baru dibawa ke RS Ummi dan kita tempatkan di ruang PICU," pungkasnya.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0803 seconds (0.1#10.140)