Pemkab Bekasi Hadirkan Lima Layanan Berbasis Teknologi Informasi
A
A
A
BEKASI - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi meluncurkan lima layanan berbasis teknologi informasi sekaligus, Kamis (5/3/2020). Kelima lima layanan yakni aplikasi Bebunge (Bekasi Nyambung Bae), Call Center 112, Command Center, Sistem Pengendalian Menara Telekomunikasi (Sidalmentel), serta Newsroom.
Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja mengatakan, aplikasi Bebunge adalah layanan aspirasi pengaduan masyarakat secara daring yang dapat diakses melalui website dan telepon selular untuk mempermudah masyarakat dalam menyampaikan pengaduan kepada pemerintah daerah.
”Kita juga memiliki Command Center sebagai pusat kendali untuk mempermudah koordinasi antar instansi dan sangat membantu dalam membuat keputusan-keputusan penting secara efektif dan efisien dalam melayani kepentingan masyarakat,” ujarnya, Kamis (5/3/2020).
Menurut dia, layanan telepon bebas pulsa Call Center 112 akan membantu masyarakat dalam menyampaikan pengaduan dalam kondisi darurat, seperti saat terjadi kebakaran, bencana alam, kerusuhan, emergensi kesehatan, kecelakaan, dan gangguan keamanan.
Sementara untuk mempermudah pelayanan perizinan menara telekomunikasi, Pemkab Bekasi meluncurkan aplikasi Sidalmentel yang memudahkan pemohon melihat secara daring zonasi dan titik koordinat yang dibutuhkan sehingga memudahkan masyarakat dalam pengelolaan menara telekomunikasi.
”Di tengah derasnya arus informasi melalui internet, kami juga menyiapkan Newsroom sebagai pusat produksi dan penyebaran informasi melalui website, radio streaming Wibawamukti, Digital Signage Sistem (DSS), videotron, dan media sosial,” ungkapnya.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik Kabupaten Bekasi Rohim Sutisna menambahkan, Pemkab telah membangun infrastruktur jaringan Fiber Optic (FO) sepanjang 1.153 kilometer guna mendukung segenap aplikasi berbasis teknologi informasi.
”Jaringan itu saat ini telah terhubung ke 60 perangkat daerah, 23 kecamatan, hingga menjangkau 85 SMPN,” ungkapnya.
Rencananya pada tahun ini jaringan fiber optic juga sudah dapat tersambung di 14 desa dalam rangka program smart village dan telah terhubung melalui radio wireless ke 44 Puskesmas dan kelurahan.
”Ke depan tentunya kami akan terus melakukan pengembangan dan inovasi dalam bidang teknologi informasi di Kabupaten Bekasi untuk mewujudkan smart governance sebagai salah satu indikator dalam pengembangan smart city,” tukasnya.
Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja mengatakan, aplikasi Bebunge adalah layanan aspirasi pengaduan masyarakat secara daring yang dapat diakses melalui website dan telepon selular untuk mempermudah masyarakat dalam menyampaikan pengaduan kepada pemerintah daerah.
”Kita juga memiliki Command Center sebagai pusat kendali untuk mempermudah koordinasi antar instansi dan sangat membantu dalam membuat keputusan-keputusan penting secara efektif dan efisien dalam melayani kepentingan masyarakat,” ujarnya, Kamis (5/3/2020).
Menurut dia, layanan telepon bebas pulsa Call Center 112 akan membantu masyarakat dalam menyampaikan pengaduan dalam kondisi darurat, seperti saat terjadi kebakaran, bencana alam, kerusuhan, emergensi kesehatan, kecelakaan, dan gangguan keamanan.
Sementara untuk mempermudah pelayanan perizinan menara telekomunikasi, Pemkab Bekasi meluncurkan aplikasi Sidalmentel yang memudahkan pemohon melihat secara daring zonasi dan titik koordinat yang dibutuhkan sehingga memudahkan masyarakat dalam pengelolaan menara telekomunikasi.
”Di tengah derasnya arus informasi melalui internet, kami juga menyiapkan Newsroom sebagai pusat produksi dan penyebaran informasi melalui website, radio streaming Wibawamukti, Digital Signage Sistem (DSS), videotron, dan media sosial,” ungkapnya.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik Kabupaten Bekasi Rohim Sutisna menambahkan, Pemkab telah membangun infrastruktur jaringan Fiber Optic (FO) sepanjang 1.153 kilometer guna mendukung segenap aplikasi berbasis teknologi informasi.
”Jaringan itu saat ini telah terhubung ke 60 perangkat daerah, 23 kecamatan, hingga menjangkau 85 SMPN,” ungkapnya.
Rencananya pada tahun ini jaringan fiber optic juga sudah dapat tersambung di 14 desa dalam rangka program smart village dan telah terhubung melalui radio wireless ke 44 Puskesmas dan kelurahan.
”Ke depan tentunya kami akan terus melakukan pengembangan dan inovasi dalam bidang teknologi informasi di Kabupaten Bekasi untuk mewujudkan smart governance sebagai salah satu indikator dalam pengembangan smart city,” tukasnya.
(thm)