Bank DKI Siap Danai Pembangunan MRT Fase III Ujung Menteng-Kalideres

Jum'at, 28 Februari 2020 - 20:38 WIB
Bank DKI Siap Danai Pembangunan MRT Fase III Ujung Menteng-Kalideres
Bank DKI Siap Danai Pembangunan MRT Fase III Ujung Menteng-Kalideres
A A A
JAKARTA - Sebagai salah satu BUMD milik Pemprov DKI, Bank DKI didorong untuk berkontribusi demi kemajuan Jakarta. Bahkan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan selalu mengingatkan untuk meningkatkan pelayanan di bidang transportasi.

Dengan penyampaian amanat yang diinstruksikan pimpinan DKI itu, Bank DKI ingin terlibat dalam pendanaan pembangunan fase III Moda Raya Terpadu (MRT) rute Ujung Menteng-Kalideres pada tahun 2020 ini.

"Dana investasi akan dihitung berdasarkan kebutuhan dana yang dibutuhkan MRT dan kesiapan BPD. PT MRT Jakarta akan memperkirakan dana yang dibutuhkan untuk pembangunan fase III rute Kalideres-Ujung Menteng," kata Direktur Utama Bank DKI Zainuddin Mappa, di Jakarta, Jumat (28/2/2020).

Zainuddin juga mengajak Bank Pembangunan Daerah (BPD) lain untuk ikut gabung dalam pendanaan kereta kekinian fase III ini. "Misal MRT yang akan membangun jalur Ujung Menteng ke Kalideres itu kita (Bank DKI) juga akan ajak Bank Pembangunan Daerah (BPD) lain untuk ikut serta melalui sindikasi," jelas dia.

Sementara itu, Direktur Keuangan dan Administrasi PT MRT Jakarta Tuhiyat menuturkan, kerja sama dengan Bank DKI sudah dimulai dalam pengelolaan administrasi keuangan di MRT Jakarta.

"Terdapat empat bentuk rintisan kerja sama, di antaranya payroll system, operational financing, fund placement, dan kesejahteraan lainnya," ungkapnya.

Adapun rute Kalideres-Ujung Menteng merupakan bagian dari koridor Timur-Barat yang terbentang dari Balaraja hingga Cikarang sepanjang 31,7 Kilometer (Km). Untuk tahap awal MRT Jakarta akan fokus pada rute di dalam kota.

Jika Pemprov DKI setuju, pembangunan koridor Timur-Barat inner Jakarta akan dibagi menjadi dua tahapan, yaitu stage I Kalideres-Cempaka Baru sepanjang 20,1 km dan stage II Cempaka Baru-Ujung Menteng 11,6 km.

Lantaran besarnya dana yang dibutuhkan, MRT Jakarta mengaku skema pembiayaan koridor Timur-Barat tidak bisa menggunakan strategi pinjaman antarpemerintah (G to G) seperti koridor Utara-Selatan fase I dan II.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3696 seconds (0.1#10.140)