Anggota DPR Terkesan Kampung KB di Bogor
A
A
A
BOGOR - Wakil Ketua Komisi IX DPR Nihayatul Wafiroh terkesan dengan keseriusan Pemkot Bogor dalam menjalankan program Kampung Keluarga Berencana (KB) yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas.
Hal tersebut disampaikan Nihayatul saat kunjungan kerja bersama rombongan anggota Komisi IX DPR di ruang Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor, Jalan Ir H Juanda, Bogor Tengah, Kota Bogor, Kamis (13/2/2020).
"Banyak hal dibahas dengan jajaran Pemkot Bogor. Selain virus Corona, kita juga membahas Kampung KB. Kenapa memilih Bogor karena kota ini dekat dengan Jakarta juga banyak program inovasi yang dilakukan BKKBN Jawa Barat khususnya di Kota Bogor. Dari banyak hal yang membuat kita tertarik dan apresiasi adalah Kampung KB," ungkapnya.
Dari sekian banyak Kampung KB yang didirikan di seluruh Indonesia sebagian besar hanya sebatas seremonial. Tapi, kalau di Kota Bogor sejak dibentuk pada 2016 sampai sekarang masih sustainable atau berkelanjutan.
"Ini sebetulnya bisa menjadi percontohan di tempat-tempat lain di seluruh Indonesia. Bagaimana Kampung KB bukan hanya sebatas menjajal soal dua anak cukup, kualitas generasinya yang baik, tapi bagaimana memfasilitasi pengembangan anak atau pengembangan kependudukan," ujar Nihayatul.
Jadi memang seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) harus ikut berkontribusi dalam pengembangan Kampung KB. “Dibentuk 2016 dan sustainable, itu luar biasa mulai dari proses pendidikan, rumah data, tempat bermain, yang jelas bagaimana Kampung KB itu bisa menggerakkan segala aspek pendidikan, kesehatan maupun sosial," ucapnya.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim bersyukur 26 Kampung KB di Kota Bogor mendapat apresiasi dan penilaian layak jadi percontohan nasional karena capaian prestasi terkait KB.
"Kota Bogor sudah membangun 26 Kampung KB yang sampai hari ini masih eksis dan berkontribusi dalam pengendalian kependudukan serta yang berkaitan dengan keluarga berencana," ujarnya.
Hal tersebut disampaikan Nihayatul saat kunjungan kerja bersama rombongan anggota Komisi IX DPR di ruang Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor, Jalan Ir H Juanda, Bogor Tengah, Kota Bogor, Kamis (13/2/2020).
"Banyak hal dibahas dengan jajaran Pemkot Bogor. Selain virus Corona, kita juga membahas Kampung KB. Kenapa memilih Bogor karena kota ini dekat dengan Jakarta juga banyak program inovasi yang dilakukan BKKBN Jawa Barat khususnya di Kota Bogor. Dari banyak hal yang membuat kita tertarik dan apresiasi adalah Kampung KB," ungkapnya.
Dari sekian banyak Kampung KB yang didirikan di seluruh Indonesia sebagian besar hanya sebatas seremonial. Tapi, kalau di Kota Bogor sejak dibentuk pada 2016 sampai sekarang masih sustainable atau berkelanjutan.
"Ini sebetulnya bisa menjadi percontohan di tempat-tempat lain di seluruh Indonesia. Bagaimana Kampung KB bukan hanya sebatas menjajal soal dua anak cukup, kualitas generasinya yang baik, tapi bagaimana memfasilitasi pengembangan anak atau pengembangan kependudukan," ujar Nihayatul.
Jadi memang seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) harus ikut berkontribusi dalam pengembangan Kampung KB. “Dibentuk 2016 dan sustainable, itu luar biasa mulai dari proses pendidikan, rumah data, tempat bermain, yang jelas bagaimana Kampung KB itu bisa menggerakkan segala aspek pendidikan, kesehatan maupun sosial," ucapnya.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim bersyukur 26 Kampung KB di Kota Bogor mendapat apresiasi dan penilaian layak jadi percontohan nasional karena capaian prestasi terkait KB.
"Kota Bogor sudah membangun 26 Kampung KB yang sampai hari ini masih eksis dan berkontribusi dalam pengendalian kependudukan serta yang berkaitan dengan keluarga berencana," ujarnya.
(jon)