Warga Pesona Serpong Tangsel Berharap Penanganan Banjir Jangan Cuma Wacana
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Penanganan banjir di Perumahan Pesona Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) masih wacana saja. Hingga kini belum ada pengerjaan fisik oleh pemerintah daerah setempat.
Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie menuturkan wacana pertama penanganan banjir di Perumahan Pesona Serpong dengan meninggikan tanggul Sungai Cisadane. "Kami sudah koordinasi dengan BBWS khusus daerah sini. Cisadane beberapa meter ada peninggian tanggul sambil daerahnya dikeruk. Tapi itu hanya solusi awal," ujarnya, Kamis (13/2/2020).
Pihaknya juga akan menggandeng Puspiptek dan BPPT untuk mengkaji debit air. Pemkot bersedia melakukan kesepakatan untuk hal-hal teknis. (Baca juga: Masa Darurat Banjir Selesai, Pemkot Tangsel Kucurkan Bantuan Rp3 Miliar)
Di Pesona Serpong terdapat 250 Kepala Keluarga (KK). Saat banjir awal tahun ketinggian air di tempat ini mencapai atap rumah. Jarak perumahan dekat TPA Cipeucang juga membuat lingkungan menjadi kurang sehat.
"Untuk relokasi belum menjadi pilihan. Nanti warga akan membangun pos pantau sehingga jika air mulai naik langsung dilakukan evakuasi," ungkapnya.
Benyamin meminta BPBD terus memantau pintu air di Batu Belah sehingga warga bisa berhitung kapan air sampai dan melakukan evakuasi barang-barang mereka.
Fahrudin, warga Pesona Serpong mengatakan, warga mulai banyak yang pindah dari perumahan itu dan meninggalkan rumahnya karena selalu dihantui banjir besar.
"Bahkan, ada yang sengaja meninggalkan rumahnya hingga dibiarkan kosong. Setiap hujan deras warga selalu khawatir banjir besar datang dan juga bau sampah TPA," ujarnya.
Dia berharap Pemkot Tangsel bertindak cepat dengan melakukan pengerjaan fisik penanganan banjir di Pesona Serpong sehingga membuat warga menjadi lebih tenang.
Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie menuturkan wacana pertama penanganan banjir di Perumahan Pesona Serpong dengan meninggikan tanggul Sungai Cisadane. "Kami sudah koordinasi dengan BBWS khusus daerah sini. Cisadane beberapa meter ada peninggian tanggul sambil daerahnya dikeruk. Tapi itu hanya solusi awal," ujarnya, Kamis (13/2/2020).
Pihaknya juga akan menggandeng Puspiptek dan BPPT untuk mengkaji debit air. Pemkot bersedia melakukan kesepakatan untuk hal-hal teknis. (Baca juga: Masa Darurat Banjir Selesai, Pemkot Tangsel Kucurkan Bantuan Rp3 Miliar)
Di Pesona Serpong terdapat 250 Kepala Keluarga (KK). Saat banjir awal tahun ketinggian air di tempat ini mencapai atap rumah. Jarak perumahan dekat TPA Cipeucang juga membuat lingkungan menjadi kurang sehat.
"Untuk relokasi belum menjadi pilihan. Nanti warga akan membangun pos pantau sehingga jika air mulai naik langsung dilakukan evakuasi," ungkapnya.
Benyamin meminta BPBD terus memantau pintu air di Batu Belah sehingga warga bisa berhitung kapan air sampai dan melakukan evakuasi barang-barang mereka.
Fahrudin, warga Pesona Serpong mengatakan, warga mulai banyak yang pindah dari perumahan itu dan meninggalkan rumahnya karena selalu dihantui banjir besar.
"Bahkan, ada yang sengaja meninggalkan rumahnya hingga dibiarkan kosong. Setiap hujan deras warga selalu khawatir banjir besar datang dan juga bau sampah TPA," ujarnya.
Dia berharap Pemkot Tangsel bertindak cepat dengan melakukan pengerjaan fisik penanganan banjir di Pesona Serpong sehingga membuat warga menjadi lebih tenang.
(jon)