Hingga Hari ke-5, Banjir di Perumahan Periuk Damai Masih Tinggi
A
A
A
TANGERANG - Hingga hari kelima, banjir di wilayah Periuk Damai, Kota Tangerang, Banten, masih belum surut. Air masih cukup tinggi, hingga mencapai atap rumah, dan hanya sempat surut sekitar 30 centimeter.
Sebanyak 3.233 warga pun sudah mengungsi dari rumahnya. Mereka tersebar disejumlah titik, seperti di Masjid Al-Jihad sebanyak 1.175 orang, Posyandu Mutiara Plui 1.249 orang dan Gebang Raya sebanyak 818 orang.
Kepala Biro Humas Palang Merah Indonesia (PMI) Tangerang Ade Kurniawan mengatakan, ketinggian air di wilayah Periuk Damai hingga saat ini masih di atas 1,5 meter, dan belum aman bagi warga.
"Hingga hari kelima ini, banjir masih belum surut. Ketinggian air masih 1,5 meter. Sebanyak 43 personel telah diterjunkan ke lokasi dengan penyiagaan satu perahu," kata Ade kepada SINDOnews, Rabu (5/2/2020).
Dijelaskan Ade, pihaknya hingga hari ini turut membantu Pemkot Tangerang dalam mengatasi dan menangani situasi banjir yang terjadi sejak 1 Febuari lalu dengan evakuasi. (Baca Juga: Banjir di Kabupaten Tangerang, BPBD Sebut Kali Semakin Sempit
"Kami juga membuka dapur umum, di Priuk, tepatnya di kantor kecamatan. Setiap harinya membuat nasi bungkus sebanyak 2.202. Setiap selesai diproduksi, makanan siap saji langsung kami distribusikan," pungkasnya.
Sebanyak 3.233 warga pun sudah mengungsi dari rumahnya. Mereka tersebar disejumlah titik, seperti di Masjid Al-Jihad sebanyak 1.175 orang, Posyandu Mutiara Plui 1.249 orang dan Gebang Raya sebanyak 818 orang.
Kepala Biro Humas Palang Merah Indonesia (PMI) Tangerang Ade Kurniawan mengatakan, ketinggian air di wilayah Periuk Damai hingga saat ini masih di atas 1,5 meter, dan belum aman bagi warga.
"Hingga hari kelima ini, banjir masih belum surut. Ketinggian air masih 1,5 meter. Sebanyak 43 personel telah diterjunkan ke lokasi dengan penyiagaan satu perahu," kata Ade kepada SINDOnews, Rabu (5/2/2020).
Dijelaskan Ade, pihaknya hingga hari ini turut membantu Pemkot Tangerang dalam mengatasi dan menangani situasi banjir yang terjadi sejak 1 Febuari lalu dengan evakuasi. (Baca Juga: Banjir di Kabupaten Tangerang, BPBD Sebut Kali Semakin Sempit
"Kami juga membuka dapur umum, di Priuk, tepatnya di kantor kecamatan. Setiap harinya membuat nasi bungkus sebanyak 2.202. Setiap selesai diproduksi, makanan siap saji langsung kami distribusikan," pungkasnya.
(mhd)