Bandar Kakap Terus Disikat, Lemkapi: Bukti Komitmen Polri Memberantas Narkoba

Rabu, 05 Februari 2020 - 09:38 WIB
Bandar Kakap Terus Disikat,...
Bandar Kakap Terus Disikat, Lemkapi: Bukti Komitmen Polri Memberantas Narkoba
A A A
JAKARTA - Komitmen Polri yang tegas dalam pemberantasan sindikat narkoba internasional mendapat apresiasi publik. Paling tidak, dalam dua bulan terakhir Polri telah menembak puluhan bandar kakap yang melawan ketika hendak ditangkap.

Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Dr Edi Hasibuan mengatakan, Kapolri Jenderal Pol Idam Azis telah memberikan perintah kepada seluruh jajarannya agar tidak ragu bertindak tegas tapi terukur terhadap bandar kakap narkoba yang sudah meresahkan masyrakat.

Berdasarkan data dari Badan Reserse Polri, setidaknya 25 bandar dan kurir narkoba ditembak tegas pada periode Desember 2019 dan Januari 2020. "Publik memberi apresiasi atas kinerja Bareskrim Polri dipimpin Komjen Pol Listio Sigit yang terus menekan dan mempersempit peredaran narkoba di tengah masyrakat," ujar mantan anggota Kompolnas ini, Rabu (5/2/2020).

Edi menjelaskan, kinerja Polri yang gencar memerangi peredaran narkoba berarti polisi sudah menjalankan tugasnya sebagai pelindung dan penegak hukum yang profesional, berkeadilan, dan akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri.

Menurut doktor ilmu hukum ini, terakhir tim Direktorat Narkoba Bareskrim Polri bersama BNN berhasil mengungkap perdagangan ganja jaringan Aceh-Medan-Jakarta-Bandung. Dalam operasi ini Polri berhasil menyita satu mobil box dan dua minibis berisi ganja seberat 250 kg.

"Atas penyitaan ganja dengan kualitas terbaik tersebut, Polri telah menyelamatkan jutaan masyarakat dari bahaya narkoba," ungkap pemerhati kepolisian dari Universitas Bhayangkara Jakarta ini.

Melihat peredaran narkoba kini semakin meresahkan, Edi mengajak semua pihak, baik Polri, TNI, BNN, Lembaga Pemasyrakatan dan Bea Cukai, agar meningkatkan koordinasi dan bersatu memerangi peredaran narkoba. "Kami melihat pelabuhan-pelabuhan tikus yang selama ini menjadi masuknya narkoba perlu diawasi dengan ketat" pungkas Edi.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5980 seconds (0.1#10.140)