Mangkrak Enam Tahun, Proyek Jalan R3 Seksi III Dilanjutkan 2021
A
A
A
BOGOR - Proyek Jalan Ring Road Regional (R3) seksi III (Katulampa, Parung Banteng-Wangun, Tajur), Bogor Timur, Kota Bogor yang sempat mangkrak selama kurang lebih enam tahun, direncanakan kembali dilanjutkan 2021 mendatang. Pasalnya, lanjutan pembangunan jalan R3 seksi III sepanjang 4 km sudah sangat mendesak, sebagai upaya mengatasi kemacetan.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim menjelaskan mengatakan, pembangunan Jalan R3 seksi III merupakan solusi mengatasi kemacetan di Jalan Raya Tajur. "Saya kira tidak ada lagi solusi untuk menangani permasalahan kemacetan di Kota Bogor, khususnya di Jalan Raya Tajur, maka dari itu proyek Jalan R3 harus segera tuntas dibangun," kata Dedie kepada wartawn, Kamis (30/01).
Dedie menuturkan, tahun ini pihaknya tak mengaggarkan untuk pembebasan lahan, sehingga ditargetkan di tahun depan anggaran untuk pembebasan lahan sudah ada dan pembangunan Jalan R3 bisa dilanjutkan."Yang jelas agar solusi macet di Jalan Raya Tajur ini cepat terealisasi kami minta dukungan semua pihak. Terutama DPRD agar menyetujui anggaran untuk pembebasan lahannya dari Katulampa hingga Wangun, Tajur agar di tahun depan juga bisa dilakukan pembangunan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor, Chusnul Rozaqi menjelaskan, lanjutan pembangunan Jalan R3 seksi III merupakan salah satu program yang masuk prioritas Pemkot Bogor untuk mengurai kemacetan.
"Saat ini kita sedang menyiapkan detail engineering design (DED)-nya untuk pembangunan jembatan penghubung dari Katulampa menuju Wangun. Untuk anggaran pembebasan lahan juga sudah diusulkan agar pembangunan bisa dilakukan pada 2021," paparnya.
Untuk pembebasan lahan proyek R3 ini, kata dia, anggaran yang diperlukan mencapai sekitar Rp160 miliar dengan panjang kurang lebih empat kilometer, mencakup dari wilayah Katulampa hingga ke Wangun Jalan Raya Tajur, Bogor Timur, Kota Bogor.
"Anggaran tersebut berasal dari APBD Kota Bogor, di mana pembangunan jalan bisa melalui Bantuan Provinsi (Banprov) Jawa Barat ataupun pemerintah pusat. Sedangkan untuk pembangunan jembatan penghubung dari Katulampa ke Wangun akan diajukan ke Kementerian PUPR," ujarnya.
Chusnul menambahkan, setelah pembangunan lanjutan Jalan R3 maka nanti akan disambut proyek Bogor Inner Ring Road (BIRR). Proyek tersebut akan menghubungkan antara Jalan R3 menuju ke Rancamaya tembus ke BNR dan kawasan Pasir Kuda.
"Jadi setelah Jalan R3 sebagai solusi mengatasi arus lalu lintas di Jalan Tajur, nanti akan dilanjutkan BIRR untuk mengatasi kemacetan di Jalan Cipaku hingga ke wilayah Pasir Kuda, Bogor Barat, semoga proyek-proyek penambahan ruas jalan baru tersebut diproyeksikan bisa terealisasi di tahun depan," ungkapnya.
Sekadar diketahui, proyek pembangunan ruas Jalan R3 merupakan program prioritas Pemkot Bogor dalam mengatasi kemacetan yang sudah dimulai sejak zaman Wali Kota Diani Budiarto. Pembangunan R3 ini sudah direncanakan sejak 2010, dan diproyeksikan selesai pada tahun 2014. Namun hingga 2015 seksi III terkendala pembebasan lahan.
Ruas jalan tersebut memiliki panjang 10,4 Km yang terbagi dalam tiga seksi, yakni seksi pertama dari Jalan Adnawijaya menuju Villa Duta sepanjang 4,7 Km. Seksi II dari Villa Duta menuju Parung Banteng sepanjang 2,4 Km, dan seksi III dari Parung Banteng menuju Jalan Raya Tajur Terminal Wangun.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim menjelaskan mengatakan, pembangunan Jalan R3 seksi III merupakan solusi mengatasi kemacetan di Jalan Raya Tajur. "Saya kira tidak ada lagi solusi untuk menangani permasalahan kemacetan di Kota Bogor, khususnya di Jalan Raya Tajur, maka dari itu proyek Jalan R3 harus segera tuntas dibangun," kata Dedie kepada wartawn, Kamis (30/01).
Dedie menuturkan, tahun ini pihaknya tak mengaggarkan untuk pembebasan lahan, sehingga ditargetkan di tahun depan anggaran untuk pembebasan lahan sudah ada dan pembangunan Jalan R3 bisa dilanjutkan."Yang jelas agar solusi macet di Jalan Raya Tajur ini cepat terealisasi kami minta dukungan semua pihak. Terutama DPRD agar menyetujui anggaran untuk pembebasan lahannya dari Katulampa hingga Wangun, Tajur agar di tahun depan juga bisa dilakukan pembangunan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor, Chusnul Rozaqi menjelaskan, lanjutan pembangunan Jalan R3 seksi III merupakan salah satu program yang masuk prioritas Pemkot Bogor untuk mengurai kemacetan.
"Saat ini kita sedang menyiapkan detail engineering design (DED)-nya untuk pembangunan jembatan penghubung dari Katulampa menuju Wangun. Untuk anggaran pembebasan lahan juga sudah diusulkan agar pembangunan bisa dilakukan pada 2021," paparnya.
Untuk pembebasan lahan proyek R3 ini, kata dia, anggaran yang diperlukan mencapai sekitar Rp160 miliar dengan panjang kurang lebih empat kilometer, mencakup dari wilayah Katulampa hingga ke Wangun Jalan Raya Tajur, Bogor Timur, Kota Bogor.
"Anggaran tersebut berasal dari APBD Kota Bogor, di mana pembangunan jalan bisa melalui Bantuan Provinsi (Banprov) Jawa Barat ataupun pemerintah pusat. Sedangkan untuk pembangunan jembatan penghubung dari Katulampa ke Wangun akan diajukan ke Kementerian PUPR," ujarnya.
Chusnul menambahkan, setelah pembangunan lanjutan Jalan R3 maka nanti akan disambut proyek Bogor Inner Ring Road (BIRR). Proyek tersebut akan menghubungkan antara Jalan R3 menuju ke Rancamaya tembus ke BNR dan kawasan Pasir Kuda.
"Jadi setelah Jalan R3 sebagai solusi mengatasi arus lalu lintas di Jalan Tajur, nanti akan dilanjutkan BIRR untuk mengatasi kemacetan di Jalan Cipaku hingga ke wilayah Pasir Kuda, Bogor Barat, semoga proyek-proyek penambahan ruas jalan baru tersebut diproyeksikan bisa terealisasi di tahun depan," ungkapnya.
Sekadar diketahui, proyek pembangunan ruas Jalan R3 merupakan program prioritas Pemkot Bogor dalam mengatasi kemacetan yang sudah dimulai sejak zaman Wali Kota Diani Budiarto. Pembangunan R3 ini sudah direncanakan sejak 2010, dan diproyeksikan selesai pada tahun 2014. Namun hingga 2015 seksi III terkendala pembebasan lahan.
Ruas jalan tersebut memiliki panjang 10,4 Km yang terbagi dalam tiga seksi, yakni seksi pertama dari Jalan Adnawijaya menuju Villa Duta sepanjang 4,7 Km. Seksi II dari Villa Duta menuju Parung Banteng sepanjang 2,4 Km, dan seksi III dari Parung Banteng menuju Jalan Raya Tajur Terminal Wangun.
(whb)