Agar Usaha Maju, Brand Dikembangkan Secara Sistematis
A
A
A
JAKARTA - Banyak orang merasa brand-nya tidak berjalan dengan baik, padahal sudah melakukan promosi di media sosial. Mereka juga telah mengeluarkan biaya untuk membayar influencer, bahkan follower-nya banyak namun pembeli sedikit.
"Brand harus dikembangkan secara sistematis," ujar Silih Agung Wasesa, alumnus Fakultas Psikologi UGM dalam KAGAMA Inkubasi Bisnis (KIB) bertajuk ‘Smart Branding: Kiat Mengelola Brand untuk Tingkatkan Profit.’ pada Sabtu (25/1/2020) pukul 09.00 -14.00 WIB di Rumah KAGAMA Jalan Palmerah Utara 90A Jakarta Barat.
Silih merupakan Konsultan Revenue Branding yang telah menangani beberapa brand global maupun lokal, dan berfokus pada pembenahan revenue streaming.
Ada enam hal, kata Silih, yang perlu dilakukan untuk mengembangkan brand secara sistematis. Keenamnya yaitu; tentukan target market; mengetahui influencer pada target market; memahami hot button (dasar konsumen pengambil keputusan); menyusun konten pesan yang akan disampaikan; memahami konteks; dan memilih channel sebagai media penyampaian pesan.
Silih mencontohkan sepatu merk X yang awalnya tidak begitu laku pada segmen anak SMA, sebab anak SMA tersebut lebih menyukai merk lain.
Dalam situasi seperti ini, kata Silih, pemilik sepatu merk X perlu mengatur strategi untuk mempromosikan produknya. “Dia bisa mencari orang yang berpengaruh atau influencer, misal ketua OSIS yang hobi olahraga dengan cara di-mention melalui media sosial dan diundang ke outletnya,” jelas Silih.
Si ketua OSIS, lanjut Silih, ditawari untuk membeli sepatu tersebut dengan diskon 30%. Kualitas sepatu merk X yang bagus dan harganya murah itu, lantas diposting di akun media sosial si Ketua OSIS itu.
“Pemilik sepatu merk X bilang kalau temannya beli sebut nama ketua OSIS dapat diskon 15%. Akhirnya teman-temannya membeli sepatu brand X itu, dan yang sebelumnya membeli merk lain beralih membeli merk X,” tutup Silih.
"Brand harus dikembangkan secara sistematis," ujar Silih Agung Wasesa, alumnus Fakultas Psikologi UGM dalam KAGAMA Inkubasi Bisnis (KIB) bertajuk ‘Smart Branding: Kiat Mengelola Brand untuk Tingkatkan Profit.’ pada Sabtu (25/1/2020) pukul 09.00 -14.00 WIB di Rumah KAGAMA Jalan Palmerah Utara 90A Jakarta Barat.
Silih merupakan Konsultan Revenue Branding yang telah menangani beberapa brand global maupun lokal, dan berfokus pada pembenahan revenue streaming.
Ada enam hal, kata Silih, yang perlu dilakukan untuk mengembangkan brand secara sistematis. Keenamnya yaitu; tentukan target market; mengetahui influencer pada target market; memahami hot button (dasar konsumen pengambil keputusan); menyusun konten pesan yang akan disampaikan; memahami konteks; dan memilih channel sebagai media penyampaian pesan.
Silih mencontohkan sepatu merk X yang awalnya tidak begitu laku pada segmen anak SMA, sebab anak SMA tersebut lebih menyukai merk lain.
Dalam situasi seperti ini, kata Silih, pemilik sepatu merk X perlu mengatur strategi untuk mempromosikan produknya. “Dia bisa mencari orang yang berpengaruh atau influencer, misal ketua OSIS yang hobi olahraga dengan cara di-mention melalui media sosial dan diundang ke outletnya,” jelas Silih.
Si ketua OSIS, lanjut Silih, ditawari untuk membeli sepatu tersebut dengan diskon 30%. Kualitas sepatu merk X yang bagus dan harganya murah itu, lantas diposting di akun media sosial si Ketua OSIS itu.
“Pemilik sepatu merk X bilang kalau temannya beli sebut nama ketua OSIS dapat diskon 15%. Akhirnya teman-temannya membeli sepatu brand X itu, dan yang sebelumnya membeli merk lain beralih membeli merk X,” tutup Silih.
(zil)